Tragedi Kanjuruhan: 8 Tembakan Gas Air Mata ke Tribun, 3 Ditembakkan ke Lapangan

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 21:28 WIB
Gas air mata yang ditembakkan polisi  ke tribun saat tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam. (Twitter)
Gas air mata yang ditembakkan polisi ke tribun saat tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam. (Twitter)

MALANG, suaramerdeka-solo.com – Sebelas tembakan gas air mata dilepaskan polisi dalam tragedi Kanjuruhan, usai kekalahan 2-3 Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 131 orang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, gas-gas air mata tersebut ditembakkan 11 personel kepolisian yang bertugas dalam pengamanan pertandingan Liga 1 musim 2022-2023 tersebut.

Rinciannya, 8 tembakan diarahkan ke tribun penonton dan tiga tembakan ke kerumunan massa yang turun ke lapangan hijau.

Baca Juga: Kapolri Umumkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang

‘’Ada 11 personel yang menembakkan gas air mata. Ke tribun selatan kurang lebih 7 tembakan, tribun utara 1 tembakan dan ke lapangan 3 tembakan,’’ ungkap Kapolri dalam konferensi pers di Mapolres Kota Malang, Kamis (6/10) malam.

Menurutnya, tembakan gas air mata tersebut kemudian mengakibatkan para penonton dan suporter, terutama yang berada di tribun, menjadi panik.

Mereka merasakan pedih di mata, sehingga kemudian berusaha segera meninggalkan arena tribun penonton.

Baca Juga: Direktur PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Gunakan Verifikasi Stadion 2022

Di satu sisi, petugas beralasan menembakkan gas air mata tersebut demi mencegah lebih banyak lagi penonton yang turun ke lapangan.

Namun menurut Kapolri, di sisi lain para penonton mengalami hambatan saat berusaha keluar dari tribun, terutama melalui pintu 3, pintu 11, 12 dan 13.

‘’Harusnya, lima menit sebelum laga berakhir, pintu harusnya dibuka. (Tapi) pintu waktu itu dibuka hanya 1,5 meter,’’ ungkap Kapolri.**

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X