Intip Profil dan Karir Karim Benzema, Pemenang Ballon d'Or 2022

suaramerdeka-solo.com - Karim Mustofa Benzema, lebih dikenal dengan nama Karim Benzema meraih Ballon d'Or 2022.

Seorang penggawa Los Blancos yang ketenarannya mulai melejit, kala Cristiano Ronaldo hengkang dari Real Madrid.

Benzema lahir pada 19 Oktober 1987 di Negara Perancis. Di dilahirkan pasangan Hafid Benzema dan Wahida Djebbara yang memiliki darah keturunan dari Aljazair.

Federasi sepakbola Aljazair pernah memintanya untuk bermain membela Negara Aljazair, namun Benzema lebih memilih membela Timnas Prancis.

Baca Juga: Raih Ballon d’Or 2022, Karim Benzema: Itu Adalah Mimpi Masa Kecil...

Pada usia 8 tahun Benzema memulai karirnya dengan skuad lokal di Perancis, Bron Terralion SC. Pada suatu laga, Benzema langsung menunjukkan permainan impresif dengan dua kali membobol gawang Lyon U-10.

Hal itu membuat ofisial Lyon U-10 tertarik untuk memboyong Benzema masuk ke dalam skuadnya. Tidak memerlukan banyak waktu, Benzema akhirnya masuk ke akademi Lyon di usia 9 tahun.

Di liga tersebut, Benzema masuk ke dalam tim bernama reserve Lyon yang bermain di Liga 4 Perancis. Pada debutnya di liga itu, ia mampu menghasilkan 10 gol dan membawa timnya masuk ke peringkat 2 klasemen Liga 4 Prancis.

Baca Juga: Siapakah pemenang Ballon d'Or 2022? Ada Nama Benzema, Ronaldo dan Nunez di Daftar Kandidat

Atas pencapaiannya Karim Benzema akhirnya tembus ke dalam tim utama Olympique Lyonnais. Keseriusan Benzema membuahkan hasil bagi tim yang dibelanya.

Terbukti, Lyon mendapatkan 4 gelar League 1, 1 Coupe de French dan 1 Trophee des Champions, serta menorehkan 43 gol dalam 112 pertandingannya.

Perlahan, karirnya terus naik, dan akhirnya Real Madrid tertarik memboyong Benzema. Kala itu, Manuel Pellegrini ingin merekrutnya ke dalam jajaran Los Blancos, dengan klausul jual 35 juta euro.

Baca Juga: Minus Benzema, Ini Prediksi Line Up Real Madrid vs RB Lepzig pada Matchday 2 Liga Champions

Bebut Benzema sedikit terhalan, karena klub barunya memiliki pemain dengan posisi sama, yakni Gonzalo Higuain yang bermain apik. Akibatnya, Benzema sering tidak dimainkan secara full tapi bergantian dengan Higuain.

Dengan tekad kuat dan keyakinan tinggi, ia mengerahkan seluruh kemampuan dalam kesempatan yang tidak begitu banyak.