Aliansi Suporter Boyolali Datangi Kantor Disporapar Boyolali. Ada Apa?

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Aliansi Suporter Boyolali mendatangi Kantor Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Senin (16/1). Mereka menyatakan penolakan jika klub Arema FC berhome base di Boyolali.

Mereka diterima langsung Kepala Disporapar Boyolali, Supana untuk dialog. Menurut Ketua Pasoepati Boyolali (PasBoy) Wahyu Johantoro, penolakan Arema FC berhome base di Stadion Kebo Giro di paras Kecamatan Cepogo, semata karena alasan kemanusiaan.

“Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang kan belum tuntas,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.

Baca Juga: Ini Penampakan dan Fasilitas Stadion Kebo Giro, Kandang Persebi Boyolali yang Viral

Menurutnya, tragedi Kanjuruhan merupakan satu-satunya tragedi di dunia sepak bola paling memilukan. Maka, kejadian tersebut seharusnya dituntaskan terlebih dahulu. Sehingga pihaknya meminta Disporapar agar tidak mengizinkan Arema FC ber-home base di Stadion Kebo Giro Boyolali.

Terkait penolakan tersebut, Supana menjelaskan, Disporapar yang berwenang mengelola sarana dan prasarana olah raga di milik Pemkab Boyolali. Salah satunya adalah Stadion Kebo Giro Boyolali.

“Disporapar akan memberi ruang kepada masyarakat sepak bola jika mau menggunakan lapangan atau stadion itu. Dengan catatan, standardisasi, persyaratan normatif dan perizinannya terpenuhi,” tegasnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Suporter dan Tokoh Lintas Agama Gelar Doa Bersama di Alun- alun Pengging, Boyolali

Terkait pemakaian Stadion Kebo Giro sebagai home base sebuah klub sepak bola, maka kewenangan perizinan tidak hanya di tangan Disporapar. Dari sisi keamanan, harus ada izin dari kepolisian sesuai peraturan Kapolri yang berlaku saat ini.

“Jika semua persyaratan sudah terpenuhi, masih perlu mendapatkan izin dari bupati. Jadi bukan kewenangan kepala dinas,” jelas Supana.

Menurutnya, sejauh ini belum pernah ada surat dari pengurus dari Arema FC Malang soal penggunaan Stadion Kebo Giro Boyolali.**