532 Sapi di Klaten Terinfeksi LSD, Hanya 2 Kecamatan yang Bebas LSD

- Rabu, 15 Maret 2023 | 18:20 WIB
Petugas Kesehatan hewan DKPP Klaten melakukan penanganan terhadap sapi yang terinfeksi LSD di Desa Balerante.(dok)
Petugas Kesehatan hewan DKPP Klaten melakukan penanganan terhadap sapi yang terinfeksi LSD di Desa Balerante.(dok)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Ratusan ternak sapi di Kabupaten Klaten terinfeksi Lumpy Skin Disease (LSD). Hingga Rabu, 15 Maret 2023, total ada 532 ekor sapi yang terinfeksi LSD.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten Widiyanti membenarkan bahwa ditemukan kasus LSD di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang saat petugas melakukan vaksinasi.

"Kasus LSD se-Kabupaten Kkaten hingga Rabu, 15 Maret 2023 sudah ditemukan sebanyak 532 kasus, tersebar di 24 kecamatan di Klaten,’’ kata Widiyanti, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Cerita Kampung Klurahan, Sukoharjo Kampung yang Konon Katanya 'Haram' bagi warganya Beternak Sapi

Di Kabupaten Klaten ada 26 kecamatan, jadi hanya 2 kecamatan yang tidak ditemukan kasus LSD pada sapi. Kedua kecamatan itu adalah Ngawen dan Polanharjo.

Saat ini, petugas kesehatan hewan Bidang Peternakan DKPP sudah melakukan penanganan dengan memberikan pengobatan dan vitamin. Diharapkan, dengan penanganan yang cepat, maka kasus tidak akan bertambah banyak.

Salah satu desa yang terinfeksi LSD adalah di lereng Merapi tepatnya di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Kasus LSD di Balerante diketahui saat petugas melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Mahasiswa UBY Sosialisasi Virus LSD ke Peternak Sapi

Menurut keterangan Kadus 1 Balerante, Jainu, dalam dua hari terakhir, petugas kesehatan ternak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten melalukan vaksinasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Desa Balerante.

Guna memastikan sapi bisa divaksin, sapi harus dipastikan dalam kondisi sehat. Saat dilakukan pemeriksaan ternak, ternyata petugas menemukan puluhan sapi yang terpapar LSD.

"Ceritanya dalam dua hari terakhir ada vaksinasi di Balerante, ternyata petugas menemukan sapi terinfeksi LSD, kemudian dilakukan pengobatan,’’ ujar Jainu, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Terkena LSD, 18 Ekor Sapi Masuk Pasar Hewan Jelok Diminta Putar Balik

Soal jumlah sapi yang terinfeksi LSD, Jainu belum bisa memastikan, karena proses pemeriksaan ternak belum selesai dilakukan.

‘’Di sini ternaknya kan banyak tersebar di beberapa dukuh di Balerante, saat ini yang sudah diperiksa separonya belum ada, jadi total kasus LSD belum bisa dipastikan,’’ ujar Jainu.

Dia memperkirakan, jumlah pasti kasus LSD di desanya baru bisa dipastikan pekan depan. Karena petugas masuk penyisir sisa ternak sapi yang belum diperiksa.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Omzet Wonogiri Expo Hampir Setengah Miliar

Minggu, 14 Mei 2023 | 19:14 WIB
X