KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Klaten minta agar tahun ini cukai tidak naik.
Mereka juga minta Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) diperuntukkan bagi asuransi petani tembakau.
Apalagi saat ini mereka terpuruk akibat cuaca kemarau basah.
Baca Juga: Nasib Petani Tembakau Rajangan, Dulu Menanam Hingga 90 Hektar Sekarang hanya 1 Hektar
Hal itu mencuat dalam Sarasehan Pelaku Usaha Tembakau di Kabupaten Klaten yang diselenggarakan APTI Klaten di aula Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Kamis (23/9/2021).
Tampil sebagai pembicara Wakil Ketua APTI Jawa Tengah Kadarwati, Kabid Perkebunan dan Penyuluhan DPKPP Retno Yuniwati, Ketua APTI Klaten Sunarto dan Imam Nurdin dari PT Alliance One Indonesia (AOI) Klaten.
Baca Juga: Petani Tembakau Klaten Berharap Asuransi dari DBHCT
‘’Petani tembakau minta cukai tak naik. Kenaikan cukai tak ada korelasinya dengan peningkatan kemakmuran petani. Kalau cukai naik, pabrik tak mungkin menekan upah pekerja. Satu-satunya jalan menekan harga bahan baku dan ini merugikan petani,’’ kata Kadarwati.
Kemarau basah membuat panen petani tembakau rajangan sangat terpuruk, karena tembakau rajangan akan turun rendeman bila terkena hujan.
Harganya juga tak bisa diprediksi, akibatnya banyak petani yang tak menanam musim ini.
Baca Juga: Kena Hujan Abu Vulkanik, Petani Tembakau Lereng Merapi Merugi
Kondisi musim kemarau basah telah berdampak pada terpuruknya produksi tembakau, terutama tembakau rajangan di Kabupaten Klaten.
Banyak petani yang memilih tak menanam, karena khawatir tak balik modal.
‘’Petani mengeluh, DBHCHT sering digunakan bukan untuk petani. Mereka ingin DBHCHT dialokasikan untuk asuransi petani tembakau. Jadi kalau gagal panen minimal bisa balik modal, seperti asuransi padi,’’ ujar Kadarwati yang juga anggota DPRD Jateng.
Baca Juga: APTI Jateng Usulkan Vaksin untuk Petani Tembakau. Anggarannya dari DBHCT 2021
Artikel Terkait
Tanaman Tembakau Busuk Diguyur Hujan, Petani di Trucuk Rugi Puluhan Juta
Petani Tembakau di Boyolali Menjerit. Dampak Anomali Musim Harga Tembakau Jatuh
Panen Perdana di Klaten, Tembakau Asepan Lebih Tahan Cuaca
Petani Tembakau Lereng Merapi Boyolali Berburu Sinar Matahari