Grab Kolaborasi Dengan OVO Luncurkan Program PATRIOT di Kota Solo

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 16:11 WIB
Wali Kota Surakarta Giran Rakabuming Raka menghadiri peluncuran program PATRIOT Gran dan OVO di  Tawang Arum Balaikota Surakarta, Kamis (21/10). (SMSolo/dok)
Wali Kota Surakarta Giran Rakabuming Raka menghadiri peluncuran program PATRIOT Gran dan OVO di Tawang Arum Balaikota Surakarta, Kamis (21/10). (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pemain digital terkemuka di Indonesia Grab bersama OVO, platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial, meluncurkan PATRIOT (Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah), di Tawang Arum Balaikota, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (21/10).

Program jangkar untuk mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dicanangkan Presiden dan akselerasi transaksi digital ekosistem terintegrasi.

Program ini menjadi langkah strategis bagi Grab dan OVO untuk membantu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Peluncuran di Kota Solo dilatarbelakangi peringkat 7 nasional dalam Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Baca Juga: Pelaku Pinjol Ditangkapi, tapi Pesan Tawaran Pinjol Masih Marak

Grab OVO PATRIOT melingkupi beberapa inisiatif dari kedua perusahaan yang bertujuan untuk memperluas pemanfaatan teknologi untuk transaksi online. Baik dari sektor ritel maupun pemerintah.

Grab OVO PATRIOT berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar. 

Yaitu digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga: Boyolali Optimalkan Pengolahan, 60 Ton Sampah Masuk TPA Winong Setiap Hari

President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata berharap PATRIOT membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya. Selain itu juga dapat meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke platform digital.

Terutama pedagang pasar tradisional sebagai upaya mendukung target pemerintah mencapai 30 juta UMKM di 2024.

"Di Kota Solo sendiri, saat ini tercatat ada 82.531 UMKM yang beroperasi. Kami percaya setiap UMKM ini menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar untuk dapat berkembang pesat di ranah digital," ujarnya dalam siaran pers yang diterima suaramerdeka-solo.com.

Baca Juga: Di Solo Ada Klaster PTM, DPRD Sukoharjo Minta Dinas Pendidikan Waspada

Melalui program ini, kata dia, juga memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk melakukan transaksi untuk kebutuhan sehari-hari melalui platform digital yang aman.

Digitalisasi Pasar di Solo saat ini terdiri dari empat zona pasar dan UMKM Solo. Yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan - Pasar Gilingan, Pasar Jongke - Pasar Kembang, dan Pasar Kliwon.

Grab bersama OVO melakukan edukasi dan adopsi platform digital (onboarding) pedagang pasar ke dalam ekosistem digital dan metode pembayaran QRIS. Setelah bergabung para pedagang pasar mendapatkan insentif dana bergulir sebagai fasilitas penyelesaian transaksi di hari yang sama.

Baca Juga: Sentra Pembibitan Kopi Zaman Belanda Ada di Gondosini Wonogiri

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Omzet Wonogiri Expo Hampir Setengah Miliar

Minggu, 14 Mei 2023 | 19:14 WIB
X