SOLO, suaramerdekasolo.com- Swasembada kedelai menjadi kunci mengatasi problem bahan baku tahu dan tempe itu.
Pemerintah harus mengawal peningkatan produktivitas dari hilir, hingga mendorong penciptaan varietas unggul kedelai.
"Satu satunya jalan memang swasembada kedelai, karena jika mengandalkan impor akan terus terjadi persoalan," kata pakar Pertanian dan ilmu hortikultura UNS Surakarta, Prof Dr Eddy Tri Haryanto.
Baca Juga: Kenaikan Kedelai dan Minyak Goreng Hantam Perajin Tahu Wonogiri
Menurutnya, pemerintah melalui Kementan harus melakukan pendampingan budi daya di tingkat petani mulai dari pembibitan, penanaman, hingga pemanenan.
Dia menyebut, kedelai lokal yang dihasilkan petani belum terstandarisasi hasil panennya.
Banyak petani memanen kedelai yang masih hijau, sehingga produk akhirnya bercampur antara kedelai hijau dan kuning.
Eddy mengungkapkan, tren produksi kedelai di Indonesia terus menurun.
Baca Juga: Sambangi Sentra Perajin Tahu, Kapolres Sukoharjo Dicurhati Harga Kedelai yang Melambung
Penyebabnya, banyak petani kedelai beralih ke komoditas lain, yang dinilai lebih menguntungkan.
Ditambah lagi, derasnya kedelai impor yang harganya lebih bersaing.
Dosen Prodi Agroteknologi itu menekankan perlunya pemerintah memiliki kebijakan yang membatasi impor kedelai.*
Artikel Terkait
Harga Kedelai Melejit, Perajin Tahu Menjerit
Terpaksa. Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu Menyusut
Sebut Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, TangkapYaqut Menggema di Twitter
Perancang Busana di Indonesia Pesan Organ Manusia dari Brasil?
Gawat! Vladimir Putin Perintahkan Operasi Militer di Ukraina
NATO Mengecam Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Generasi Muda Sasaran Empuk Peredaran Narkoba. Karena Itu, Waspadalah !!!