Delapan Koperasi Bermasalah, Potensi Kerugiannya Rp 26,11 Triliun

- Sabtu, 26 Maret 2022 | 19:43 WIB
Ketua Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid, Deputi Perekonomian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi, DPD RI Abdul Kholik, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid dan Sekum Kospin Jasa Syahroni disela RAT Kospin Jasa Pekalongan, Sabtu (27/3/2022). (SMSolo/Sri Hartanto)
Ketua Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid, Deputi Perekonomian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi, DPD RI Abdul Kholik, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid dan Sekum Kospin Jasa Syahroni disela RAT Kospin Jasa Pekalongan, Sabtu (27/3/2022). (SMSolo/Sri Hartanto)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Deputi Perkoperasian Kemenkop dan UKM, Ahmad Zabadi menyatakan, kementeriannya tengah menangani delapan koperasi bermasalah.

Kendati jumlah koperasi yang bermasalah sedikit, namun total potensi kerugian mencapai Rp 26,11 triliun.

"Meski sedikit, namun hal itu mempengaruhi koperasi aktif yang managemennya baik yang jumlahnya mencapai 127.000 koperasi. Lebih-lebih koperasi bermasalah membentuk opini publik, yang membuat koperasi baik ikut terdampak," jelasnya.

Baca Juga: 2 Tahun Dana Tak Bisa Diambil, Nasabah Geruduk Koperasi Sejahtera Bersama Klaten

Hal itu disampaikan pada rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Pekalongan yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Sabtu (27/3/2022).

Menurutnya, perlu ada reformasi pengawasan koperasi, agar koperasi di Indonesia betul-betul berjalan dengan baik.

Dia menyebutkan, mayoritas anggota koperasi adalah pelaku UMKM. Maka indikator keberhasilannya adalah membuat pelaku UMKM sebagai anggotanya, naik kelas.

Baca Juga: Kondisi Koperasi dan UMKM di Solo Cukup Memprihatinkan, Banyak yang Mati Suri

Sementara itu Ketua Umum Kospin Jasa, Andy Arslan Djunaid mengemukakan kinerja koperasinya mengalami pertumbuhan sepanjang 2021. Tercatat jumlah asetnya mencapai Rp 10 triliun.

Penyaluran kreditnya melebih target, sebesar 93 persen. Bahkan sampai Februari 2022 tembus di atas 100 persen.

"Pencapaian ini sangat bagus di tengah kondisi pandemi seperti ini. Targetnya tahun ini pertumbuhan kami sekitar delapan persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional,’’ paparnya.*

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Omzet Wonogiri Expo Hampir Setengah Miliar

Minggu, 14 Mei 2023 | 19:14 WIB
X