SOLO, suaramerdeka-solo.com - Delegasi negara-negara anggota G20 dan organisasi-organisasi internasional peserta forum Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia sepakat untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia pascapandemi Covid-19.
Sebab pandemi Covid-19 telah berdampak buruk terhadap perekonomian banyak negara di berbagai kawasan.
"Sebenarnya secara umum sudah ada tanda-tanda pemulihan ekonomi global. Namun pemulihannya tidak berjalan merata. Ada yang relatif cepat, ada yang moderat," jelas Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Djatmiko Bris Witjaksono.
Baca Juga: Jokowi: Pers Miliki Tugas Besar Sukseskan Agenda Presidensi G20
Kepada wartawan di sela-sela pembukaan TIIWG Presidensi G20 Indonesia di Hotel Alila Solo, Rabu (30/3/2022), Djatmiko menambahkan, persoalan tersebut akhirnya menjadi catatan peserta pertemuan.
"Hampir semua delegasi yang hadir berpandangan dan berharap, ke depan G20 bisa memberikan dorongan secara bersama-sama untuk pemulihan ekonomi yang kolaboratif. Baik di bidang perdagangan, investasi maupun industri."
Chair of TIIWG itu mengungkapkan, terdapat sejumlah tantangan untuk merealisasikan pemulihan ekonomi dunia pascapandemi tersebut.
Baca Juga: Gibran Optimistis Gerakan BangkitBersama GoTo Percepat Pemulihan Ekonomi di Solo
"Saat ini inflasi di banyak negara sangat tinggi. Belum lagi kebutuhan komoditas sedang meningkat, sementara suplainya lebih lambat. Makanya perlu di-attach secara bersama-sama," urai Djatmiko.
Sebagai tuan rumah, Indonesia pun mengajak peserta Presidensi G20 untuk bekerja sama menyikapi dinamika dan persoalan saat ini.
Mulai isu kesehatan, digitalisasi dan transisi energi.
Baca Juga: Distribusi Dana Umat Pada 2022 Difokuskan untuk Bantu Pemulihan Ekonomi
Forum TIIWG tersebut diikuti 41 delegasi dari negara-negara anggota G20 serta organisasi-organisasi internasional seperti WTO dan UNCTAD.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung 29-31 Maret itu diselenggarakan di sejumlah tempat, seperti Hotel Alila, De Tjolomadoe dan Pura Mangkunegaran.*
Artikel Terkait
Delapan Koperasi Bermasalah, Potensi Kerugiannya Rp 26,11 Triliun
Tata Niaga Bahan Pokok Beras di Indonesia, Ini Masukan Rektor UNS Surakarta
Pengguna Jaringan Internet Mencapai 202 Juta Orang dan 2.300 Perusahaan
Gibran Apresiasi Booth Peserta Expo DNES 2022
Kekhawatiran Jelang Ramadan, KSP Pastikan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Segera Terkendali