KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Menggenjot produksi, lahan seluas sekitar 1.920 hektare di Klaten bakal ditanami kedelai.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat akan mengembangkan tanaman kedelai itu pada lahan 1.920 hektare yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.
‘’Tahun 2022, Klaten akan memperluas areal penanaman kedelai untuk mendukung peningkatan produktivitas kedelai nasional,’’ kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti.
Baca Juga: Dinilai Potensial, Klaten Jadi Pionir Gerakan Tunas Bangkit Kedelai
Sebagai perbandingan, pada 2021, luas panen kedelai di Klaten mencapai 1.303 hektare. Dari lahan seluas itu, didapat total produksi mencapai 2.127 ton. Angka produktivitas mencapai 1,63 ton per hektare.
‘’Rencananya, tahun ini tanaman kedelai di Klaten melingkupi lahan seluas 1.920 hektar. Lahannya tersebar di 12 kecamatan di Klaten, yang terluas di Kecamatan Bayat dengan luas mencapai 665 hektar,’’ ujar Widiyanti.
Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Ditjen Pertanian Pangan Kementerian Pertanian bersama Pemkab Klaten dan UGM membuat demfarm dalam rangka peningkatan produktivitas kedelai minimal 2 ton per hektare.
Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Ukuran Tahu Tempe Terus Menyusut
Secara lebih rinci, persebaran total lahan kedelai di Klaten yakni, Prambanan 39 hektare, Gantiwarno 15 hektare, Wedi 10 hektare, Bayat 665 hektare, Cawas 450 hektare.
Selanjutnya, Jogonalan 55 hektare, Ngawen 46 hektare, Ceper 15 hektare, Pedan 65 hektare, Delanggu 20 hektare, Tulung 10 hektare dan Jatinom 10 hektare.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Tanaman Pangan meluncurkan Gerakan Tanam Kedelai dalam rangka pencanangan Tunas Bangkit Kedelai pertama Indonesia di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Sabtu (21/5/2022).
Baca Juga: Swasembada Kedelai Menjadi Kunci Tangani Persoalan Tahu dan Tempe
Klaten ditunjuk sebagai pionir gerakan Tunas Bangkit Kedelai karena dinilai sebagai daerah potensial penghasil kedelai.
Kegiatan itu sebagai langkah awal dalam upaya peningkatan produktivitas kedelai nasional untuk mengurangi ketergantungan impor.**
Artikel Terkait
Terpaksa. Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu Menyusut
Sambangi Sentra Perajin Tahu, Kapolres Sukoharjo Dicurhati Harga Kedelai yang Melambung
Kenaikan Kedelai dan Minyak Goreng Hantam Perajin Tahu Wonogiri
Investasi Bodong DNA Pro, Polisi Blokir 64 Rekening Berisi Total Rp 105,5 Miliar
MOS Indonesia Dibuka, 40 Seniman Grafiti dari 16 Negara Bakal Beraksi di Tembok Pabrik Indaco
Pencarian Anak Ridwan Kamil Belum Membuahkan Hasil, KBRI Swiss Sebar Foto