Genjot Produksi, 1.920 Hektare Lahan di Klaten akan Ditanami Kedelai

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 10:05 WIB
Pencanangan Gerakan Tunas Bangkit Kedelai di Burikan, Cawas, Klaten. (SMSolo/dok)
Pencanangan Gerakan Tunas Bangkit Kedelai di Burikan, Cawas, Klaten. (SMSolo/dok)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Menggenjot produksi, lahan seluas sekitar 1.920 hektare di Klaten bakal ditanami kedelai.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat akan mengembangkan tanaman kedelai itu pada lahan 1.920 hektare yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

‘’Tahun 2022, Klaten akan memperluas areal penanaman kedelai untuk mendukung peningkatan produktivitas kedelai nasional,’’ kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti.

Baca Juga: Dinilai Potensial, Klaten Jadi Pionir Gerakan Tunas Bangkit Kedelai

Sebagai perbandingan, pada 2021, luas panen kedelai di Klaten mencapai 1.303 hektare. Dari lahan seluas itu, didapat total produksi mencapai 2.127 ton. Angka produktivitas mencapai 1,63 ton per hektare.

‘’Rencananya, tahun ini tanaman kedelai di Klaten melingkupi lahan seluas 1.920 hektar. Lahannya tersebar di 12 kecamatan di Klaten, yang terluas di Kecamatan Bayat dengan luas mencapai 665 hektar,’’ ujar Widiyanti.

Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) Ditjen Pertanian Pangan Kementerian Pertanian bersama Pemkab Klaten dan UGM membuat demfarm dalam rangka peningkatan produktivitas kedelai minimal 2 ton per hektare.

Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Ukuran Tahu Tempe Terus Menyusut

Secara lebih rinci, persebaran total lahan kedelai di Klaten yakni, Prambanan 39 hektare, Gantiwarno 15 hektare, Wedi 10 hektare, Bayat 665 hektare, Cawas 450 hektare.

Selanjutnya, Jogonalan 55 hektare, Ngawen 46 hektare, Ceper 15 hektare, Pedan 65 hektare, Delanggu 20 hektare, Tulung 10 hektare dan Jatinom 10 hektare.

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Tanaman Pangan meluncurkan Gerakan Tanam Kedelai dalam rangka pencanangan Tunas Bangkit Kedelai pertama Indonesia di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Sabtu (21/5/2022).

Baca Juga: Swasembada Kedelai Menjadi Kunci Tangani Persoalan Tahu dan Tempe

Klaten ditunjuk sebagai pionir gerakan Tunas Bangkit Kedelai karena dinilai sebagai daerah potensial penghasil kedelai.

Kegiatan itu sebagai langkah awal dalam upaya peningkatan produktivitas kedelai nasional untuk mengurangi ketergantungan impor.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Alasan UMKM Perlu Segera Miliki NIB

Kamis, 16 Maret 2023 | 19:25 WIB

Jawara UMKM Wadahi 100 Pelaku UMKM Solo

Senin, 13 Maret 2023 | 20:45 WIB

Informa Pakuwon mall Solo Hadirkan Konsep Baru

Kamis, 23 Februari 2023 | 14:35 WIB
X