JAKARTA, suaramerdeka-solo.com – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja.
Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan judul “Dampak Ekonomi dan Sosial Penyaluran KUR di Masa Pandemi”.
Dimana salah satu poin dalam riset tersebut menyampaikan bahwa akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata 3 orang.
Baca Juga: Putri Raja Solo Mengaku Ditolak Abdi Dalem Saat Hendak Bertemu Ayahandanya
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso bahwa hasil riset yang dilakukan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menunjukkan setiap akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3 orang.
Saat ini BRI memiliki 10,7 juta nasabah existing KUR dari segmen KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil.
Baca Juga: Tanggapi Cuitan Gibran soal BST, Juliyatmono Dukung Seribu Persen Operasional BST Sampai Karanganyar
Maka dari penyaluran KUR BRI terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia.
Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp.104,5 Triliun kepada 2,7 juta pelaku UMKM.
Atau setara dengan 41,12% dari target yang dibreakdown oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp.254,1 triliun. Mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi Sektor Produksi sebesar 57,38%.
Artikel Terkait
BRI Jalin Kerja Sama Implementasi Aplikasi PSIAP bersama Dirjen Pajak Kemenkeu RI
BRI: Digitalisasi Perbankan Harus Memperkuat Ekonomi Riil
Terbitkan Green Bond, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi Sekaligus Selamatkan Bumi
BRI UMKM EXPO (RT) BRILIANPRENEUR 2021 Raih Marketeers OMNI Brand of the Year
Raih Penghargaan Digital Banking Terbaik, BRI Buktikan Kesuksesan Transformasi Digital