Berkembang Pesat, Kripto Buka Toko di Solo. Beda dari Robot Trading dan Binomo

- Jumat, 19 Agustus 2022 | 20:23 WIB
Wamendag Jerry Sambuaga menjelaskan perihal peningkatan transaksi investasi Crypto dalam acara peresmian T-Hub milik TokoCrypto di Solo, Jumat (19/8). (SMSolo/Sri Hartanto)
Wamendag Jerry Sambuaga menjelaskan perihal peningkatan transaksi investasi Crypto dalam acara peresmian T-Hub milik TokoCrypto di Solo, Jumat (19/8). (SMSolo/Sri Hartanto)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Investasi kripto sekarang ini berkembang pesat. Berdasar data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), tercatat 15 juta investor yang aktif bertransaksi kripto hingga hari ini.

Angka tersebut lebih besar dibanding transaksi investor di bursa efek. Bahkan jumlah transaksi kripto melesat hingga Rp 859 triliun pada 2021. Padahal pada 2020, transaksinya hanya Rp 64 triliun.

Antusias investasi kripto, menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, membuktikan sudah adanya kepercayaan masyarakat.

Baca Juga: Meriahkan Hari Kemerdekaan, BRI Rangkul Pelaku UMKM dalam “BRILian Independence Week”

"Tugas kita, memberi literasi kepada publik. Supaya masyarakat bisa berinvestasi dengan baik. Dengan pilihan yang rasional," kata Wamendag di sela-sela peresmian T-Hub milik Tokocrypto di Solo, Jumat (19/8/2022).

Wamendag menyebut, saat ini ada 383 jenis kripto yang diakui Kemendag di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti). Sebanyak 10 jenis di antaranya merupakan token lokal karya anak bangsa.

Melalui T-Hub milik Tokocrypto, harapannya tumbuh token-token lokal hasil kreasi anak muda di Kota Bengawan. Tentu harus disesuaikan regulasi Bappeti.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Ras di Boyolali Melonjak, Peternak Justru Kaget

"Kripto ini bukan alat pembayaran. Kripto adalah komoditas. Jangan disamakan dengan robot trading, binomo dan semacamnya. Makanya, kripto diatur regulasi dan ekosistemnya oleh Bappeti, di bawah Kemendag," tegasnya.

Pada sisi lain, ekspansi Tokocrypto ke Solo bukan tanpa alasan. Perkembangan digital di Kota Bengawan diklaim sangat masif, terutama transaksi kripto.

"T-Hub merupakan inisiatif Tokocrypto dalam menghadirkan rumah yang terbuka bagi seluruh masyarakat untuk berdiskusi dan mengembangkan berbagai ide. Jadi hadirnya T-Hub bukan hanya melihat seberapa besar pengguna Tokocrypto di Solo.

Baca Juga: Bareskrim Endus Aset Indra Kenz di Luar Negeri Senilai Rp58 Miliar dalam Bentuk Kripto

‘’Tapi kami melihat seberapa besar potensinya. Maka percepatan edukasi terus gencar dilakukan. Kehadiran pemerintah melalui regulasi harus dioptimalkan sebaik-baiknya," ungkap COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menilai langkah Tokocrypto memilih Solo sebagai lokasi baru T-Hub, sangat baik.

Menurutnya, Solo memiliki pertumbuhan perekonomian yang terus meningkat dan memiliki lokasi strategis untuk mendorong perluasan adopsi blockchain dan aset kripto.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Omzet Wonogiri Expo Hampir Setengah Miliar

Minggu, 14 Mei 2023 | 19:14 WIB
X