Selanjutnya, sapi-sapi tersebut harus diturunkan di atas kolam atau bak penampungan air. Sehingga, begitu sapi turun dari kendaraan, kakinya langsung tercelup cairan disinfektan.
Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo. Hati-hati, Jalur Kartasura-Colomadu Cukup Padat Kendaraan
Pemeriksaan ketat tak sampai di situ saja. Setelah melewati genangan cairan disinfektan, petugas Disnakkan Boyolali langsung memeriksa kondisi sapi.
Pemeriksaan sapi ini pun sangat ketat. Sapi-sapi yang memiliki gejala klinis PMK diminta agar langsung dibawa pulang.
Kepala UPT Pasar Hewan Boyolali, Sapto Hadi Darmono menjelaskan, pihaknya tak akan memberikan toleransi sedikitpun bagi pedagang.
Baca Juga: Yudi Rospuji. Ini Dia, Sosok yang Menginspirasi Film Sayap Sayap Patah
“Pedagang dari luar Boyolali tidak boleh masuk. Sapi juga begitu, ada gejala sedikit saja langsung diminta kembali,” katanya.
Disinggung tentang jumlah sapi yang diperjualbelikan, dia mengaku berkurang banyak. Penurunan jumlah sapi mencapai 40 persen.
Sebab, selain masih tahap ujicoba, hanya pedagang lokal Boyolali saja yang diizinkan masuk.
Baca Juga: Ayat Tunjangan Profesi Guru Hilang? Kemendikbudristek: Agar Semua Mendapat Penghasilan Layak
Artikel Terkait
Dipecat, Ferdy Sambo Melawan Putusan KKEP. Ini Tanggapan Polri
Ponpes Assalaam Jadi Sekolah Lapang Hilal Pertama di Indonesia. Apa Saja yang Diajarkan?
Ayat Tunjangan Profesi Guru Hilang? PGRI Bereaksi, Minta Dikembalikan di RUU Sisdiknas
Awas! Jangan Sembrono di Situs Tepak Nata di Sumbung Kecamatan Cepogo
Partai Nasdem Minta SE Sekda Sukoharjo Soal Beras bagi ASN Dibatalkan