G20 Memberikan Dampak Positif di Sektor Ekonomi Indonesia

- Minggu, 16 Oktober 2022 | 15:44 WIB
Pemberdayaan usaha kuliner di Bali menjelang berlangsungnya puncak KTT G20 di Bali, pada November 2022. (SMSolo/dok)
Pemberdayaan usaha kuliner di Bali menjelang berlangsungnya puncak KTT G20 di Bali, pada November 2022. (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Penobatan Indonesia sebagai tuan rumah atau Presidensi G20 Tahun 2022, menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB), Nunung Nuryartono menyebutkan, akan memperkuat kepemimpinan Indonesia di mata dunia.

Menurutnya, G20 yang telah dilaksanakan setahun ini, banyak memberi manfaat bagi Indonesia. Salah satu, banyak side event tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang pada puncaknya berlangsung November mendatang.

Momentum itu dapat dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia, baik berupa produk, tempat dan budaya.

Baca Juga: Agenda G20, Sejumlah Duta Besar Kunjungi Sentra Industri Kreatif di Kabupaten Sukoharjo

“Jadi sebelum adanya acara puncak G20, terdapat acara untuk mempertemukan Indonesia dengan delegasi negara lain guna mempererat hubungan antarnegara. Hal tersebut menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan untuk memberikan manfaat kepada negara kita,” lanjut Nunung Nuryartono.

Nunung mengatakan situasi sekarang terbilang genting yakni munculnya konflik resensi ekonomi yang mengancam perekonomian di seluruh negara.

“Dalam situasi ini, Indonesia punya kesempatan untuk ikut serta memberikan solusi jitu bagaimana cara menuntun tensi konflik dunia, atau bagaimana kita bisa melihat dunia yang sudah mengalami resensi diperlukan kerjasama dan saling menguatkan antar negara yang membutuhkan komitmen besar,” terangnya.

Baca Juga: Pertemuan TIIWG G20 Digelar Lagi di Solo, Panitia Siapkan Kirab Budaya dengan Kereta Kencana

Di sisi lain, manfaat berlangsungnya G20 pada November di Bali juga dibeberkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, setidaknya ada tiga manfaat dari aspek ekonomi yang akan didapatkan oleh Indonesia sebagai tuan rumah penyelrnggaraan G20.

Pertama, terbukanya peluang peningkatan konsumsi domestik yang dapat capai Rp 1,7 triliun. Kedua, penambahan PDB yang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp7,47 triliun.

Dan ketiga, terdapat pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di berbagai sektor industri di masa mendatang.

Baca Juga: Forum TIIWG G20 Jadi Ajang Promosi Industri Furnitur Indonesia

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi domestik, melalui rangkaian pertemuan secara kumulatif yang menghadirkan ribuan delegasi dari seluruh negara anggota dan berbagai lembaga internasional.

Terlebih rangkaian pertemuan Presidensi G20 2022 melibatkan 150 event yang terdiri atas working group, engagement groups, sherpa/deputies, ministerial, KTT G20, dan side events.

Kehadiran para delegasi, kata Sri Mulyani, berpotensi memberi manfaat bagi perekonomian Indonesia, baik secara langsung terhadap sektor jasa, perhotelan, transportasi, UMKM, dan sektor terkait lainnya, maupun secara tidak langsung melalui dampak terhadap persepsi investor dan pelaku ekonomi.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?

Rabu, 24 Mei 2023 | 05:58 WIB

Omzet Wonogiri Expo Hampir Setengah Miliar

Minggu, 14 Mei 2023 | 19:14 WIB
X