SOLO, suaramerdeka-solo.com - Kenaikan suku bunga yang diterapkan pemerintah tidak mempengaruhi demand kredit kepemilikan rumah (KPR) bersubsidi di Kota Solo dan sekitarnya. Sebab KPR bersubsidi bunganya tidak berubah yakni 5 persen setiap tahun.
"Sebab setiap hari, kami ada proses wawancara calon debitur dan akad kredit rumah subsidi. Kalau saat pandemi memang growth-nya agak melambat. Sekarang sudah mendekati normal lagi," jelas Deputi Branch Manager BTN Cabang Solo, Emon Subiantoro disela acara grand launching new project Marison Group di Sunan Hotel Solo, Minggu (23/10).
Baca Juga: Buntut Pernyataan Siap Nyapres, Ganjar Dapat 'Hadiah' Teguran Lisan PDIP
Bank BTN Cabang Solo memasang target KPR subsidi sebesar Rp 300 miliar untuk semua program. Sampai akhir tahun, Emon optimistis target tercapai 100 persen.
Saat ini, realisasinya sudah tembus 95 persen. Ini membuktikan prospek bisnis properti cukup cerah di tahun depan.
Baca Juga: Polri Tahan Enam tersangka Tragedi Kanjuruhan di Rutan Polda Jatim
Kendati harga material pembangunan rumah diprediksi mengalami kenaikan imbas kondisi ekonomi global.
"Karena rumah subsidi ini kebutuhan pokok. Jadi demand-nya besar. Kami kerjasama dengan 200 developer. Sebanyak 60-70 persennya developer aktif. Mereka ekspansi ke daerah-daerah di Solo dan sekitarnya yang potensial seperti Karanganyar dan Sukoharjo," terangnya.
Baca Juga: Mayat Wanita Bersimbah Darah di Kalideres: Luka Benda Tumpul, Korban Pembunuhan?
Emon menyebut tahun ini jadi momentum bagi para developer mengembangkan perumahan subsidi. Khususnya untuk segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Solo dan sekitarnya.
"Jadi begitu developer buka perumahan, rata-rata sold out. Kami mendukung untuk fasilitas pembiayaan kreditnya bagi para calon debitur yang ingin membeli di perumahan. Jadi kami tidak membatasi berapapun yang akan dibangun oleh pengembang. Kami dukung untuk realisasi pembiayaan KPR-nya. Terutama subsidi yang pascapandemi ini growth-nya sangat cepat," bebernya.
Baca Juga: Farel Prayoga dan Yeni Inka Bakal Goyang Alun - alun Sragen, Catat Tanggalnya
Sisi lain, Direktur Marison Group, Andrian Ardianto menambahkan prospek properti pascapandemi di Solo dan sekitarnya cukup menjanjikan.
Bahkan selama pandemi pun, kebutuhan rumah subsidi tetap tinggi. Berbeda dengan rumah komersial yang biasa untuk investasi, kecenderungannya menurun.
Baca Juga: Dirawat Selama 23 Hari di RS, Farzah Dwi Kurniawan jadi Korban Meninggal ke 135 Tragedi Kanjuruhan
Artikel Terkait
Usai Apel, Seratusan Anggota Polres Sukoharjo Dites Urine, Ada Apa?
Polri Cek Hasil Laboratorium Daftar Obat Cair Yang Ditarik BPOM
Mau Menikmati Sego Jagung dengan Sayur Tumpang dan Ikan Teri Asin? Datanglah ke Boyolali
Karanganyar Butuh Pemimpin yang Ngayomi, Ngayemi dan Ngayani
Ini Wejangan Kapolresta Solo pada Pak Bhabin