SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Siswa dan siswi perlu dikenalkan dan diberikan edukasi literasi keuangan sejak dini.
Hal itu ditegaskan Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli sosialisasi literasi dan inklusi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Permata Bank kepada anak usia dini di Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di SD Negeri 4 Mulur, Sukoharjo, Jumat (28/20/2022).
Dikatakan, untuk memperluas literasi keuangan khususnya bagi anak usia dini, pihaknya berkewajiban dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan angka edukasi literasi keuangan di Indonesia.
Baca Juga: 2 Panggung, 2 Penampil dan 2 Hari Full Konser di Projek-D Vol.1 yang Digelar di De Tjolomadoe
"Tentunya, kami bangga ya. Melalui kegiatan ini, mampu mendidik anak-anak agar berhemat dalam menggunakan uang. Termasuk, mengenalkan kepada mereka pecahan uang baru supaya tidak mudah dibohongi," kata Meliza.
Kepala OJK Solo, Eko Yunianto mengatakan, saat ini literasi anak tentang keuangan mencapai 75 persen. Sisanya, bersifat inklusi.
Baca Juga: Srikandi Sungai dan Kementerian PPPA Latih Fasilitator Perempuan Pelopor Kelestarian Lingkungan
Maka dari itu, pihaknya meningkatkan inklusi anak usia dini terhadap keuangan dengan melibatkan sektor jasa keuangan.
"Ini momentum yang tepat. Di Bulan Agustus lalu, kami sudah melakukan sosialisasi untuk bulan menabung. Nah, di Bulan Oktober ini merupakan Bulan Inklusi keuangan. Semoga, generasi bangsa Indonesia memiliki kepedulian untuk menabung dan berinvestasi aejak dini. Termasuk, cakap dalam mengelola keuangan," katanya.
Baca Juga: Tanpa Identitas, Mayat Wanita Membusuk di Sungai Ngawonggo Klaten
Salah satu siswa bernama Pratama (10) nampak kebingungan saat menerima uang pecahan baru dari perwakilan bank saat program Cerita Serentak di 50 Kota.
Siswa yang duduk di bangku kelas SD itu mengaku baru pertama kali melihat uang baru tersebut. "Baru kali ini (melihat)," katanya.
Bocah itu mengaku, mendapat pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 dan Rp50.000. Rencananya, uang yang diperolehnya itu akan disimpan untuk ditabung.
Baca Juga: Antisipasi Booking Semu Pendakian Merbabu, BTNGMb Bakal Terapkan e-Payment
Hal serupa juga dialami oleh Dika (12). Bocah yang duduk di bangku kelas 6 SD Negeri 4 Mulur, Kabupaten Sukoharjo ini juga mengaku belum pernah menemui pecahan uang baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Artikel Terkait
Pemkot Solo Terapkan Identitas Kependudukan Digital, Warga Diminta Lapor Jika Ponsel Hilang
Timnya Terjegal di Liga Champions, Begini Kata Presiden Barcelona
Dukung Ganjar Berujung Sanksi dari DPP PDIP, Pulang Solo Rudy Disambut Bak Pahlawan
Ini Di Bogor, Melanggar Lalu Lintas Sanksinya Baca Kitab Suci
Dilepas Ketua Umum KONI, Voli Pantai Solo Berburu Tiket Porprov di Bandengan
Terkait Tanah Kas Desa Gedangan, LAPAN RI Warning Kejari Sukoharjo, Ancam Bawa Kasusnya ke Kejati
Penambang Pasir Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi