Ekonomi Digital Diyakini Kian Berkembang

- Minggu, 1 Januari 2023 | 20:42 WIB
Seminar bertema "Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023" yang digelar Pusat Unggulan Iptek (PUI) Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (UNS Fintech Center). " (SMSolo/dok)
Seminar bertema "Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023" yang digelar Pusat Unggulan Iptek (PUI) Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (UNS Fintech Center). " (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Inovasi keuangan digital akan semakin berkembang dan menghasilkan suatu hal yang positif pada 2023.

Fenomena rasionalisasi yang terjadi belakangan bukan pertanda kemunduran. Melainkan menjadi upaya penyesuaian terhadap lingkungan untuk semakin lama memberikan layanan.

Hal itu mengemuka dalam Seminar bertema "Outlook Inovasi Keuangan Digital 2023" yang digelar Pusat Unggulan Iptek (PUI) Center for Fintech and Banking Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (UNS Fintech Center).

Baca Juga: Tiga Rumah di Desa Kamal Bulu Roboh, Satu Relawan Dikabarkan Meninggal Akibat Kesetrum

"Right sizing merupakan upaya untuk survive. Hal tersebut sebetulnya bukan hal yang baru dilakukan, sudah sejak dahulu. Cuma tidak di-publish. Right sizing dilakukan untuk fleksibilitas dan juga untuk tetap berkembang," jelas Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko.

Wakil Rektor Umum dan Sumber Daya Manusia UNS, Prof. Dr. Bandi dalam sambutannya mengemukakan jika ekonomi digital diperkirakan tetap positif pada 2023 menurut Bank Indonesia.

Baca Juga: Ada Band Bikin Syahdu Pesta Tahun Baru di Wonogiri

Hal ini pun didorong dengan meningkatnya preferensi dan akseptasi masyarakat, kinerja e-commerce, serta layanan pembayaran yang terus meluas baik bank maupun fintech.

"Sebagian besar masyarakat yang sudah merasakan bertransaksi pembayaran secara digital, telah merasakan kenyamanan dan keamanan. Contactless payment merupakan kunci masa depan, menuju ke dunia yang semakin cashless," tutur Prof. Bandi.

Baca Juga: Layanan Digital Banking Jadi Andalan Masyarakat, BRI Dinobatkan Sebagai 'The Best Bank in Digital Service'

Prof. Bandi juga turut menyinggung faktor seperti generasi Y dan generasi Z yang mendominasi populasi, penggunaan teknologi selular dan internet yang semakin meluas, telah mendorong dan mempercepat model transaksi non tunai.

Namun demikian, keuangan digital, juga perlu diimbangi dengan Literasi Keuangan terutama literasi keuangan digital yang baik di masyarakat untuk memitigasi risiko dan melindungi konsumen.

Baca Juga: Jabatan Gubernur Ganjar Pranowo Berakhir Tahun Ini, Gibran Siap Gantikan?

Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Prof. Wimboh Santoso mengemukakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal ini juga telah merespon transformasi digital dengan mengeluarkan beragam peraturan untuk mendukung ekosistem digital pada sektor jasa keuangan di Indonesia.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Kecamatan Bulu dan Tawangsari Dilanda Angin dan Hujan Es. Malam Ini Gelap Gulita

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ini Alasan UMKM Perlu Segera Miliki NIB

Kamis, 16 Maret 2023 | 19:25 WIB

Jawara UMKM Wadahi 100 Pelaku UMKM Solo

Senin, 13 Maret 2023 | 20:45 WIB

Informa Pakuwon mall Solo Hadirkan Konsep Baru

Kamis, 23 Februari 2023 | 14:35 WIB
X