SOLO, suaramerdeka-solo.com - Kopi Indonesia rupanya memiliki cita rasa tinggi yang diakui dunia Internasional. Terbukti sekarang ini kedai kopi menjamur di beberapa wilayah di Indonesia.
Kopi lokal asli Indonesia yang mempunyai nilai tinggi sudah diakui kualitasnya hingga di level internasional.
Sangat wajar apabila banyak produk kopi dari para petani Indonesia masuk ke pasar lelang Internasional dengan harga dasar tinggi.
Baca Juga: Bengkel Audio dan Sparepart Mobil di Mojosongo, Boyolali Ludes Terbakar
Berdasar laporan ajang Cup of Excellence (COE) Indonesia, untuk lelang COE Indonesia harga pembuka kopi dengan grade 87,00-87,99 ada di angka 5 USD atau Rp 77,9 ribuan per 0,45 kilogram (1 pound).
Sedangkan, kopi dengan grade di atas 90, harga pembukanya mencapai 6,5 USD atau sekitar Rp 101,3 ribuan per 0,45 kilogram. Namun, untuk lelang National Winner, harga dasarnya 4 USD atau Rp 62,3 ribuan per 0,45 kilogram.
Baca Juga: Bus Sumber Rahayu Nyungsep Di Sawah di Klaten, Disuga Sopir Ngantuk
Pertumbuhan produk kopi asli Indonesia cukup signifikan. Sebab berdasar data dari Alliance for Coffee Excellence (ACE), hingga saat ini sudah terkonfirmasi ada 91 nama untuk lelang COE dan 76 nama untuk lelang National Winner.
Mengacu angka tersebut, Indonesia mengirimkan 22 nama ke level Internasional. Hal ini membuktikan bahwa banyak kopi dari petanu Indonesia yang kualitasnya sudah diakui Internasional.
Baca Juga: Ajak Bayinya Liburan Naik Jetski Tanpa Pelampung, Ria Ricis Panen Hujatan
"Jadi, apabila satu kopi ikut serta dalam ajang Cup of Excellence, bukan hanya menaikkan nilai dan produksi kopi saja, tapi juga memastikan terciptanya sustainability buyer. Meski demikian, yang terpenting, kopi Indonesia dapat diakui di level internasional," tegas Ketua Umum Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Daryanto Witarsa, dalam penjelasannya kepada media, Kamis (5/1).
Baca Juga: Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas Berpegangan Tangan di Apartemen
Kendati kopi sudah masuk ke pasar lelang, lanjut Daryanto Witarsa, kemungkinan transaksi pembelian kopi kepada petani sangat berpotensi besar. Hal tersebut dialami bagi petani di Aceh dengan nama Kopi Gayo Aceh.
Kopi asal Aceh itu laku keras dibeli oleh perusahaan Jepang. Lalu, di tahun ini perusahaan tersebut datang langsung ke petani di Aceh untuk membeli lagi.
Baca Juga: Usai Berdamai, LDA dan PB XIII Hangabehi Minta Gibran Segera Revitalisasi Keraton Solo
Artikel Terkait
Sensasi Kopi Lepen di Pengging Boyolali, Makan Asyik di Tengah Sungai
Coffee and Tea Festival, Upaya Angkat Potensi Kopi dan Teh Lokal Agar Dikenal Global
BRI Terus Dukung Industri Kopi Indonesia Go Internasional
Festival Kopi dan Batik Wonogiri Dimeriahkan 12 Kedai Kopi dan 17 Perajin Batik
Mengenal Kerkhof dan Kebun Kopi di Ampel, Peninggalan Augustinus Dezentje
Suka Ngopi? Coba Kopi Racikan Barista Jalanan di Komplek Perkantoran Setda Boyolali
Manfaatkan Limbah Kulit Kopi Jadi Minuman Kaya Khasiat