KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Meski ancaman letusannya mengerikan, namun harus diakui pemandangan Gunung Merapi memang menakjubkan. Udaranya yang sejuk dan hamparan hijau cocok dinikmati sambil menyeruput kopi.
Tak heran bila Girpasang, sebuah dukuh terpencil di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjadi salah satu tempat favorit untuk refreshing dan mendapatkan udara segar.
Dukuh yang diapit dua jurang sedalam 150 meter di lereng Gunung Merapi itu, awalnya hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki naik turun tebing curam sejauh 3 km.
Baca Juga: Depresi, Seorang Kakek di Boyolali Gantung Diri di Atas Makam Isteri dan Anak
Namun, kini sudah ada tangga dan pengaman. Bila tak ingin capek, sudah disediakan gondola sederhana yang hanya muat 4 orang. Cukup merogoh kocek Rp 60.000 untuk 4 orang sudah bisa menyeberang jurang.
Namun bagi yang takut ketinggian sebaiknya pikir-pikir ulang. Karena dari dasar gondola kita bisa langsung melihat dasar jurang. Siap-siap bikin deg-degan selama kurang lebih 5 menit.
"Lumayan ngeri juga naik gondola, bawahnya berlubang-lubang sehingga terlihat jelas," kata Rama Zakaria dari Aqua Klaten yang baru pertama naik gondola saat Aqua menggelar acara tanam pohon di sana.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Polres Sukoharjo 'Parkir' Dana Senilai Rp 700 Juta
Begitu tiba di seberang jurang, pengunjung hanya perlu berjalan naik sekitar 200 meter untuk sampai di Omah Kopi Girpasang. Ada gadis-gadis barista yang siap menyajikan aneka kopi sesuai selera, kopi Vietnam pun ada di sana.
Di belakangnya, ada dapur tradisional dengan bakan bakar untuk memasak, meski juga ada kompor gas. Ada nasi gurih dan nasi jagung yang bisa dinikmati dengan aneka lauk pilihan, seperti gereh, ayam sambal dan lainnya.
Baca Juga: Anggaran APBD Terbatas, Bupati Sragen: Kalau Minta Dibuatkan Sirkuit Mandalika ya Tidak Mungkin
"Enak banget udaranya segar sampai menikmati hamparan hijau. Sayangnya, waktu saya datang, puncak Merapi tertutup kabut. Tapi tak masalah, kopinya enak, pas dengan udara dingin,’’ ujar Adam Sutanto warga Sleman.
Kamis (16/12/21), ada rombongan dari Boyolali yang datang untuk menikmati kopi di ketinggian 1100 Mdpl. Alamnya masih perawan, hanya ada beberapa rumah di dukuh itu.
Namun ada masjid yang berukuran cukup besar, bagus dan bersih sehingga pengunjung bisa menunaikan ibadah dengan baik. Lokasinya di sebelah utara Omah Kopi.
Baca Juga: TK-SD Al Hikam Banyudono Mengawali Rangkaian Vaksinasi Anak usia 6-11 di Boyolali
Artikel Terkait
Hujan Deras Akibatkan Genangan Hingga 90 Cm, 40 Warga Carikan Diungsikan
1.200 Anggota Senkom Ikuti Diklatnas Bela Negara pada Eanam Titik di Klaten
Dibentuk Paseduluran Merapi Semeru, Atasi Bangkai Ternak di Lumajang
Ngopi di Lereng Merapi, Sambil Menanam Pohon di Girpasang Klaten