WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Budi daya porang di Kabupaten Wonogiri kian menarik perhatian dari berbagai kalangan. Kunjungan dari berbagai daerah di Tanah Air pun meningkat.
Karena itu, petani porang di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri mengembangkannya dengan merintis wisata edukasi, membangun Agro Porang Jatisari.
Teguh Subroto, pembina dari komunitas Petani Pegiat Porang Nusantara (P3N) mengungkapkan, ide membuat wisata edukasi porang muncul karena banyaknya pengunjung yang ingin menimba ilmu budi daya porang.
Baca Juga: Jumlah Petani Porang di Wonogiri Naik Seratus Persen. Ini Sebabnya
"Ke depan, mau membuat wisata edukasi. Di dalamnya berisi pembelajaran mengenai budi daya porang. Dari pemilihan lahan, bibit, pengolahan, perawatan, sampai pengelolaan pascapanen," katanya.
Agro Porang Jatisari dirintis sejak empat tahun lalu. Agro Porang Jatisari sekarang mempunyai lahan sekitar 8-9 hektare.
Euforia budi daya porang meningkat tajam setelah Presiden Joko Widodo berkunjung dan menanam porang di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, 15 Februari 2020 lalu.
Baca Juga: Tanam Porang di Bulu, Bupati Sukoharjo: Tanaman Porang Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani
Sudah banyak yang pengunjung datang untuk belajar budi daya porang. Pengunjung kian meningkat ketika perkebunan porang tumbuh subur dan menjelang musim panen.
Mereka mengetahui adanya Agro Porang Jatisari dari media sosial dan media online.
"Dalam satu hari ini saja ada empat rombongan yang datang, dari Wonogiri, Magelang, Yogyakarta, dan Jakarta. Sebagian besar justru dari luar Wonogiri. Paling jauh dari Aceh, Kalimantan dan daerah lain di luar Jawa," kata Teguh yang juga kepala Desa Jatisari.
Di sisi lain, semakin banyak petani porang bergabung ke dalam komunitas P3N. Sebagian besar anggotanya dari Kabupaten Wonogiri.
Baca Juga: Ini di Boyolali. Ternyata Tanam Porang Bisa Dilakukan di Halaman Rumah
Namun ada juga anggota komunitas yang berasal dari daerah Sragen, Klaten, Pacitan, hingga Yogyakarta.
Sebagian besar anggota komunitas tersebut telah menikmati panen. Dalam satu hektare lahan, mampu memanen hingga 20 ton umbi porang.
Artikel Terkait
Manfaatkan Lahan Tidak Produktif, Dinas Pertanian Sukoharjo dan PSPPS Gagas Bukit Porang di Desa Kamal, Bulu
Menikmati Indahnya Sunset dari Taman Ny Ageng Rakit Rawa Jombor, Klaten
Hidupkan Potensi Wisata, KHDTK Gunung Bromo Kini Dilengkapi Outbound dan Forest Cooking
Ini Tujuh Puncak Gunung Paling Spektakuler di Wonogiri
Mau Wisata Ekstrim? Coba ke Gunung Besek yang Ngeri-ngeri Sedap