SOLO, suaramerdeka-solo.com - Ibu hamil menjelang melahirkan biasanya mengalami kesakitan dan rasa tidak nyaman.
Berangkat dari kondisi itu, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) Surakarta Dr Revi Gama Hatta Novika terpanggil untuk mengembangkan alat yang bisa membantu menciptakan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit pada ibu hamil yang memasuki fase akan melahirkan.
"Alat pijat khusus untuk ibu hamil ini bisa membantu membuat nyaman dan mengurangi rasa sakit. Meski pendampingnya hanya seorang atau bahkan tidak didampingi, si ibu bisa mengoperasikan alat ini untuk melakukan effleurage massage," papar Revi Gama.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Ukraina-Rusia, ini Kata Pengamat Strategi dan Pertahanan UNS
Alat yang dinamakan Effleurage Massage Robot tersebut berupa robot dengan teknik pemijatan usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak terputus-putus.
Pemijatan seperti itu berguna untuk melancarkan peredaran darah dan relaksasi fisik ibu hamil.
Alat yang dia kembangkan bersama tim tersebut, fungsi utamanya menggantikan keluarga dalam memberikan rasa nyaman bagi ibu saat terjadi kontraksi menjelang proses persalinan.
Baca Juga: Rektor UNS Hadiri 12th Join Working Group di Prancis
Memiliki ide untuk mengembangkan alat itu, Revi menggandeng dosen Teknik Mesin Dr Ubaidillah untuk menciptakan fisik dari alat tersebut.
Revi mengemukakan, ia dan tim mencari peralatan yang mudah diperoleh di toko alat kesehatan (alkes) untuk membuat alat tersebut.
Mereka berpikir, hilirisasi alat tersebut harus mudah dilakukan masyarakat.
Effleurage Massage Robot terdiri atas beberapa komponen yaitu kursi obgyn, motor effleurage dan holder untuk genggaman ibu saat mengalami kontraksi.
Artikel Terkait
Sesuaikan Jadwal Laga Sebenarnya, Timnas Sepakbola CP Bakal Jalani Tiga Uji Coba Berurutan
Menjadi Maskot ASEAN Para Games 2022 di Solo, Apa Itu Rajamala?
Yogyakarta Masih Mencekam, Jalan Babarsari Ditutup
Tanggapi Cuitan Gibran soal BST, Juliyatmono Dukung Seribu Persen Operasional BST Sampai Karanganyar
Wabah PMK Belum Terkendali, Penutupan Pasar Hewan Boyolali Kembali Diperpanjang