Kaya Apa Sih Rasanya Sego Tumpang Congor Mbok Semi yang Bikin Presiden Jokowi Ketagihan?

Praktis pembeli bisa melihat proses memasaknya. “Dan memang masaknya pakai tungku kayu, tidak menggunakan kompor. Sehingga rasa masakan tetap gurih,” lanjut Lasih sembari memasak rebusan cingur.

Sebenarnya, Lasih tinggal di Pantaran, Kecamatan Gladagsari. Untuk meneruskan jualan sang ibu, dia harus berangkat pukul 01.00 menuju Ampel. Dia dan suaminya langsung menuju rumah pemotongan hewan (RPH) untuk membeli cingur sapi.

Baca Juga: Hadapi Timnas Garuda, Dua Bintang Timnas Curacao Absen

Lalu sekitar pukul 05.00 dia mulai merebus cingur. Bumbunya hanya rempah-rempah seperti ketumbar, jahe, laos, salam dan gula jawa. Tanpa menggunakan kecap. Perebusan berlangsung selama 7-8 jam dengan api dari kayu bakar.

“Hingga kaldu cingur sapi keluar dan menambah gurih serta pulen. Merebusnya gak pakai panci presto, kata ibu nanti rasanya beda. Jadi semua dimasak pakai kayu bakar. Bumbunya juga langsung dimasukkan, tidak ditumis dengan minyak.”

Baca Juga: Komisi Yudisial Siap Ikut Periksa Hakim Agung Terlibat Suap

Pembuatan sambal tumpang dan serundeng tak kalah menarik. Sambal tumpang dari bahan tempe busuk ini berkuah kental. Bumbu tumpang juga merasuk dalan tahu. Sedangkan serundeng dari kelapa ini disajikan dalam satu baskom.

“Gurih, legit dan kering. Serundeng ini bisa bertahan hingga tiga bulan. Marutnya juga pakai tangan, tidak pakai mesin. Jadi sari santannya tidak hilang.”

Baca Juga: Bubur Sum-sum Disajikan dengan Sambel Pecel? Terus Rasanya Bagaimana, Penasaran? Ini Dia

Harga satu porsi sego tumpang congor hanya Rp 20 ribu ditambah segelas the gratis. Pembeli kebanyakan dari luar Kota. Bahkan Presiden Joko Widodo, melalui ajudannya pernah membeli cingur dan serundengnya.