SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pemasaran pariwisata tidak bisa lepas dari empat hal penting, yakni attraction, accessibility, amenities dan activities.
Digitalisasi juga menjadi poin penting dalam pemasaran pariwisata di era kini.
Hal itu diungkapkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo Retno Wulandari, saat menjadi pembicara di acara “Pembekalan Daya Tarik Wisata di Solo Raya bagi Sales Marketing Hotel & Restoran".
Digelar Selasa dan Rabu (11-12/10) di Hotel Mandala Wisata dan dilanjutkan city tour, acara yang diikuti sales hotel dan restoran se-Solo Raya itu diadakan BPC Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo.
Baca Juga: Ingin Ubah Citra Negatif Gunung Kemukus? Butuh Waktu Panjang
Retno mengatakan, salah satu bentuk digitalisasi itu tertuang dalam aplikasi Let's Go to Solo, yang menyuguhkan data lengkap pariwisata Kota Bengawan, untuk memudahkan wisatawan dan pelaku usaha pariwisata.
"Dan Solo adalah kota yang memiliki banyak nilai sejarah, yang bisa menjadi daya tarik wisatawan. Berkunjung ke Solo menjadi peristiwa napak tilas bagi wisatawan," katanya.
Kabid Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kota Solo Gembong Hadi Wibowo mengatakan, wisatawan yang berkunjung ke Solo akan mendapat experience yang berbeda.
Baca Juga: Desa Banyuanyar Kecamatan Ampel Rintis Wisata Village Jip Tour
"Wisatawan bisa diajak belajar merangkai janur, masak nasi liwet, belajar tari Jawa, sampai nabuh gamelan. Experience yang menyenangkan bagi wisatawan, yang mungkin tidak ditemukan di kota lain," ujarnya.
Artikel Terkait
Usaha Penambangan Galian C Bodong di Sragen Tiarap
Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Dikabarkan Ditangkap Propam
Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Ditangkap, Begini Respon Kapolri
Lesti Kejora Cabut Laporan dan 'Berpelukan', Netizen: Bilang Aja Ganteng Susah Banget!
Kasus Suami Bunuh Istri di Boyolali, Keluarga Korban: Hutang Pati Harus Nyaur Pati!
Rumah Politikus Wanda Hamidah Digusur. Ini Penyebabnya