SOLO, suaramerdeka-solo.com - Ada banyak cara yang dilakukan dalam kampanye kesehatan. Salah satunya mencegah anemia.
Anemia sendiri merupakan kondisi dimana darah dalam tubuh kurang dari 12g/dL. Anemia biasanya disebabkan oleh menstruasi, pendarahan, kurangnya makanan bergizi.
Akibat anemia di antaranya Lesu, Lelah, Letih, Lemah, Lalai dan biasanya penderita anemia terlihat lebih pucat.
Baca Juga: Korban Meninggal Gempa Cianjur Menjadi 20 orang
Terkait dengan hal itu, kelompok PKL SKM Penggerak Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES melalui Program SKM Penggerak tersebut menggelar PAUS GENTING atau Penyuluhan Anemia Untuk Surakarta Menuju Generasi Tanpa stunting pada 15 November lalu.
Program penyuluhan tersebut bertujuan agar target di tahun 2024 yaitu 58% remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah, tercapai.
Baca Juga: Luar Biasa, Siswa MIM PK Kateguhan, Sawit Boyolali Ciptakan Robot Sampah Bicara
"Terimakasih mahasiswa UNNES telah melakukan sosialisasi pencegahan anemia. Semoga kedepannya bisa melakukan program ini di sekolah-sekolah lain dan bisa membawa ilmu ke anak-anak supaya anak-anak juga tahu pentingnya pencegahan anemia sejak dini" jelas Pinta Guru BK SMAN 2 Solo.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan mengenai pengertian anemia, penyebab, akibat, dan cara pencegahannya melalui konsumsi tablet Tambah Darah (TTD) setiap satu kali seminggu selama 52 minggu untuk remaja putri usia 12-18 tahun.
Baca Juga: Gempa Bumi Cianjur Tidak Berpotensi Tsunami. 14 orang Dilaporkan Meninggal
Artikel Terkait
Ribuan KK dan Belasan Sekolah di Sukoharjo Terdampak Banjir. Pagar SMPN 2 Weru dan SDN 3 Karangwuni Jebol
DKI Jakarta Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,6
Sejumlah Bangunan di Cianjur Porak Poranda Diguncang Gempa. Akses Jalan Terputus
Gulung Bengkulu 8-2, Awal Manis Tim Futsal Siwo PWI Surakarta di Porwanas 2022
Video Dampak Gempa Bumi Di Cianjur Beredar. Sejumlah Korban Dirawat di RSUD Cimacan