BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Sungai Kliteh yang melintas di Desa Jatirejo Kecamatan Sawit, Boyolali, tak ubahnya sungai-sungai lain. Airnya yang mengalir di sisi utara Dukuh Kliteh terlihat tenang dan jernih.
Di pinggiran sungai, berjajar rumpun bambu, sehingga suasana pun teduh. Apalagi bila angin bertiup, menambah nyaman bagi orang duduk di bawahnya. Bahkan, bisa membuat kantuk menyerang tak tertahankan.
Namun di balik kondisi tenang tersebut, siapa sangka ada misteri yang dipercaya warga hingga kini. Adalah Wardoyo (62), warga setempat yang menjelaskan bahwa Sungai Kliteh ada penunggunya, sehingga warga tak boleh main-main.
Baca Juga: Misteri Makam Budho di Recosari, Kecamatan Musuk. Sering Terlihat Penampakan Prajurit Keraton
“Ada penunggunya mas. Yaitu, lelaki tua bernama Mbah Slamet. Orangnya memiliki jenggot panjang dan memakai surjan. Orangnya memiliki pembawaan yang tenang,” katanya.
Dia mengungkapkan, Mbah Slamet memiliki kekuasaan dan ngayomi kawasan Sungai Kliteh dan sekitarnya, utamanya kawasan bantaran sungai. Sehingga orang pun tak boleh seenaknya menebang pohon atau rumpun bambu yang tumbuh subur di bantaran.
“Memang tak ada larangan menebang pohon yang tumbuh di bantaran Sungai Kliteh, utamanya rumpun bambu.”
Baca Juga: Misteri Makam Pangeran Notopuro di Samping Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Ketenangan Saat Berziarah
Namun ada syaratnya, batang bambu yang ditebang harus dimanfaatkan. Batang bambu yang ditebang tidak boleh dijual, seperti dilakukan warga setempat saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
“Saat itu, sejumlah pemuda menebang bambu untuk membuat portal. Ya tidak masalah, tidak ada apa- apa,” ungkap Wardoyo.
Tetapi jika batang bambu tersebut dijual, maka orang yang menebang bakal menemui celaka. Minimal bakal sakit panas.
Baca Juga: Misteri Situs Watu Genuk, Lakukan Meditasi Temukan Kedamaian
“Kalau hanya sekedar masuk angin beberapa hari, itu hukuman paling ringan. Ada yang sampai berhari- hari tak bisa jalan. Bahkan hingga meninggal dunia.”
Bagi warga setempat, pantangan tersebut sudah diketahui bersama. Namun bagi warga asal luar dukuh atau desa, tentu belum tahu. Sehingga jika ada warga asal luar minta izin untuk menebang bambu, bakal diberitahu pantangannya.
“Tak masalah, siapapun menebang bambu tersebut. Asal bambu dimanfaatkan, tidak dijual. Apalagi ditebang hanya untuk merusak rumpun yang ada, nanti bisa celaka,” tutur Wardoyo.**
Artikel Terkait
Misteri Situs Candi Tlawong Boyolali, Konon Dijaga Ular Besar
Misteri Batu Gong di Pinggir Kali Pepe Boyolali. Konon Sering Terdengar Suara Gamelan
Misteri Embung Kedung Banteng di Lereng Merapi. Juga Disebut Embung Pocong, Ini Penyebabnya
Misteri Pohon Leses Raksasa di Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo. Konon Kabarnya Dijaga Seekor Ular Raksasa
Misteri Desa Gunung Kecamatan Sambi. Awas Jangan Kencing Sembarangan