BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Keinginan pegiat Boyolali Heritage Society (BHS) agar ekskavasi situs Candi Watu Genuk dilanjutkan, direspons positif Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.
Tahun ini, Disdikbud Boyolali kembali menganggarkan Rp 400 juta untuk kegiatan kajian dan ekskavasi cagar budaya.
“Ada tiga cagar budaya yang akan digarap. Namun pelaksanaannya menunggu persetujuan Bupati,” ujar Pamong Budaya Bidang Kebudayaan pada Disdikbud Boyolali, Sumarjo, Selasa (17/1).
Baca Juga: BHS Meminta Kajian Situs Candi Watu Genuk di Desa Kragilan Boyolali, Dituntaskan
Dia menjelaskan, ada tiga cagar budaya yang menjadi prioritas. Yakni situs Candi Watu Genuk di Desa Kragilan, Mojosongo. Lalu situs Watu Serut di Desa Tlawong, Sawit, serta situs batu prasasti Wonosegoro di Desa Wonosegoro, Cepogo.
“Kegiatan ekskavasi dilakukan dengan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng,” tuturnya.
Untuk ekskavasi situs Watu Genuk dianggarkan Rp 200 juta pada tahun ini. Sesuai arahan BPCB, ekskavasi tahap ketiga sudah menunjukan struktur pondasi candi. Selain itu, struktur batu pondasi, tengah dan atap juga dinilai lengkap.
Baca Juga: Sebuah Prasasti Ditemukan di Situs Candi Watugenuk Boyolali. Apa Isinya?
Sehingga dimungkinkan untuk dilakukan studi kelayakan. Setelah itu baru bisa dilakukan studi teknis arkeologi untuk pemugaran.
“Jadi untuk tindak lanjut di situs Candi Watu Genuk, kami menunggu rekomendasi dari BPCB Jateng.”
Kemudian, menurut Sumarjo, situs Watu Serut dianggarkan Rp 100 juta. Disdikbud akan menggandeng BPCB untuk melakukan ekskavasi. Sebelumnya, ekskavasi di Watu Serut sempat menjadi polemik, lantaran belum ada izin ekskavasi dari BPCB Jateng.
Baca Juga: Tertimpa Pohon, Yoni di Situs Candi Tlawong Boyolali Pecah
Selanjutnya, situs Wonosegoro juga akan di ekskavasi dengan anggaran senilai Rp 100 juta.
"Khusus untuk situs Wonosegoro, batu prasastinya tidak dipindahkan. Jadi tetap di tempat semula. Rencananya juga dibuatkan pagar dan atap penutup disekeliling batu tulis untuk menjaga gar prasasti dan tulisannya tidak aus. Namun belum teranggarkan.”
Sebelumnya, Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jateng, Eri Budiarto mengatakan ekskavasi tahap ketiga situs Watu Genuk telah menampakan sudut-sudut bangunan candi perwara. Sebab pada ekskavasi sebelumnya, belum semua lapisan tanah dikupas.
Artikel Terkait
Resmi Dibuka, Porseni NU 2023 Ajang Silaturahmi, Solidaritas Para Santri, Pelajar dan Mahasiswa
Girpasang Dilanda Longsor, BPBD Kirim 200 Sandbag Untuk Penanganan Darurat
Kasus KDRT Venna Mlinda, Ferry Irawan Ditahan dan Tulis Surat. Begini Isi Suratnya
Lucinta Luna Ciuman dengan Pria di Klub Malam, Warganet: Sakit Minta Bantuan Allah, Dikasih Sembuh Lupa!
Tiang Listrik Ditabrak Truk, 9.040 Pelanggan Mengalami Oglangan
Lolos dari Hukuman Mati, Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup!