Boyolali, suaramerdeka-solo.com - Pemerintah Desa Dukuh maju selangkah dengan meresmikan Umbul Peceren dan Taman Handayaningrat sebagai destinasi wisata. Lokasinya, persis disisi timur Komplek Umbul Tirtomarto.
Aliran air Umbul Peceren berasal dari Umbul Ngabeyan yang berada di Komplek Umbul Tirtomarto.
“Sehingga dinamakan Umbul Peceren dalam bahasa Jawa, karena aliran airnya sisa atau pembuangan dari Umbul Ngabeyan itu,” ujar Kusworo Rahadyan dari Boyolali Heritage Society (BHS), Senin (23/1).
Baca Juga: Geger! Bayi Laki-laki Ditemukan Di Saluran Irigasi di Trucuk, Klaten
Dijelaskan, Umbul Peceren digunakan warga untuk mandi maupun ritual kungkum masyarakat waktu itu. Tujuannya, untuk ngalap berkah dari Sinuwun PB X sebagai raja yang biasa mandi di Umbul Ngabeyan tersebut.
“Dan sampai sekarang ini Umbul Peceren masih dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk ritual kungkum.”
Baca Juga: Video Kades Sangar Asal Grobogan Minta Maaf Beredar di Medsos, Ada Apa?
Agak berbeda dengan yang disampaikan Gombloh Sujarwanto, budayawan Pengging, Kecamatan Banyudono. Menurut dia, Umbul Peceren adalah peninggalan masa PB IX. Dimana PB IX biasa kungkum di umbul itu.
Namun semasa PB X, kemudian dibangun Komplek Umbul Tirtomarto yang menjadi tempat mandi raja dan keluarganya.
Baca Juga: Roy Kiyoshi Divonis Dokter Hanya Bertahan Hidup Dua Tahun Lagi?
Di dalam komplek tersebut ada Umbul Temanten, Umbul Ngabeyan dan Umbul Dhudha. Komplek umbul itu kini menjadi tempat berenang dan mandi masyarakat umum.
“Itu sejak dulu ya namanya seperti itu, Umbul Peceren.”
Sedangkan Umbul Peceren masih dimanfaatkan untuk ritual kungkum masyarakat hingga kini. Bahkan, sejumlah pejabat baik di tingkat Pemkab Boyolali maupun pejabat pusat, juga pernah melakukan ritual kungkum di Umbul Peceren.
Baca Juga: Dituding Transgender Nikita Mirzani, Netizen ini Beberkan Fakta Jenis Kelamin Bunda Corla
“Ini kan terkait kepercayaan, kalau melakukan ritual kungkum di sana maka keinginan atau cita- citanya bakal tercapai.”
Artikel Terkait
Misteri Batu Gong di Pinggir Kali Pepe Boyolali. Konon Sering Terdengar Suara Gamelan
Kenduri Udan Dawet di Desa Banyuanyar Boyolali, Tradisi Apa Itu?
Misteri Desa Gunung Kecamatan Sambi. Awas Jangan Kencing Sembarangan
Misteri Situs Watu Genuk, Lakukan Meditasi Temukan Kedamaian
Misteri Makam Pangeran Notopuro di Samping Kebun Raya Indrokilo Boyolali. Ketenangan Saat Berziarah
Misteri Makam Budho di Recosari, Kecamatan Musuk. Sering Terlihat Penampakan Prajurit Keraton
Misteri Rumpun Bambu di Pinggiran Sungai Kliteh, Tak Boleh Ditebang Sembarangan. Ditunggu 'Mbah Slamet'