SOLO, suaramerdeka-solo.com - Usai ditutup dan direvitalisasi sejak September 2022, kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang berganti nama menjadi Solo Safari kembali dibuka untuk umum, Jumat (27/1/2023).
Meski demikian pengunjung Solo Safari masih dibatasi, lantaran kebun binatang yang terletak di tepi Bengawan Solo itu belum beroperasi secara penuh.
“Maksimum 2.000 pengunjung per hari, karena infrastrukturnya belum terlalu siap. Binatangnya juga masih adaptasi dan teman-teman (karyawan) yang akan membantu memandu masih dalam proses latihan,” ungkap Ketua Yayasan Konservasi Margasatwa Indonesia (YKMI) Agus Santoso, usai soft launching Solo Safari.
Baca Juga: Diklaim Paling Terjangkau, Tiket Solo Safari Naik Setelah Berubah dari TSTJ. Ada Kesempatan Rp 1
Pembatasan jumlah pengunjung itu dinilai perlu, mengingat manajemen Solo Safari yakin, kebun binatang itu segera dibanjiri pengunjung.
“Di Taman Safari yang lain, sehari itu sekitar 4.000 pengunjung. Apalagi ini (Solo Safari), setelah ini pasti viral.”
Rencananya pembatasan jumlah pengunjung itu berlaku hingga Juli.
“Kami akan fokus mengurus tamannya dulu, supaya pada bulan itu semuanya sudah bagus. Binatangnya juga sudah beradaptasi.”
Baca Juga: Kenapa Nama Jurug Hilang Diganti Solo Safari? Ini Alasan dan Tujuan Gibran
Menurut Agus, Solo Safari masih membutuhkan revitalisasi tahap kedua.
“Di belakang juga masih ada binatang-binatang yang belum dikeluarkan, karena kandangnya belum siap. Jadi sampai Juli kami masih ada penyelesaian-penyelesaian, sebelum pencanangan revitalisasi tahap kedua pada bulan itu,” jelas dia.
Dalam revitalisasi tahap kedua, manajemen Taman Safari Indonesia (TSI) akan mengupayakan dana sekitar Rp 30 miliar atau Rp 5 miliar lebih sedikit dibanding anggaran revitalisasi tahap pertama.
“Saat ini ada 87 spesies satwa dan rencananya akan ditambah lagi pada fase kedua,” kata Agus.
Baca Juga: Tradisi di Lereng Merapi. Meriah, Kirab Budaya dan Merti Dukuh di Cabeankunti
Terkait harga tiket, manajemen menaikkan nilainya menjadi Rp 45 ribu (dewasa) dan Rp 30 ribu (usia 3-6 tahun) pada hari biasa.
Artikel Terkait
Mengenal Sejarah Obyek Wisata Ratu Boko, Surganya Pemburu Sunset
Ribuan Pengunjung Padati Objek Wisata Girpasang di Lereng Merapi
Momentum Tahun Baru, Agrowisata Telaga Kusuma Karanganyar Kebanjiran Pengunjung
Jembatan Kaca di Lereng Gunung Lawu Ditarget Kelar Sebelum Lebaran
Wow, Serunya Menikmati River Tubing di Sungai Pusur Klaten
Agar Tak Kalah Bersaing, Rp 6 Miliar Digelontorkan untuk Kembangkan OMAC Klaten