BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Pentas seni Parade Merapi-Merbabu digelar di Alun-alun Simpang PB VI Selo, Boyolali, Minggu (23/10).
Kegiatan tersebut jadi wadah dan ajang pentas bagi pelaku seni rakyat di kawasan lereng Gunung Merapi-Merbabu.
Ada 15 sanggar seni unjuk kebolehan dalam pentas. Di antaranya, Sanggar Satrio Turanggai, Sanggar Intari Wahyu Singo Mudho, Sayekti Lambaningrat, Mardi Santoso Krido Utomo, Angguk Sarungga dan beberapa lainnya.
Baca Juga: Gerakan Indonesia Serasi, Jadi Role Model Peradaban Seni Musik yang Beradab
Bahkan sejumlah sanggar di wilayah Kecamatan Mojosongo, Sawit dan Banyudono juga turut berpartisipasi.
Dwi Setiawan salah satu pelaku seni mengaku senang bisa dilibatkan dalam parade Merapi-Merbabu itu. Baginya, ajang tersebut bisa menyatukan atau mempertemukan pelaku seni.
"Kami senang dilibatkan dalam kegiatan ini. Sekaligus bisa tukar pikiran dengan seniman-seniman lain," katanya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, kegiatan itu sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku seni di lereng Merapi-Merbabu.
Baca Juga: Solo Artoz #2 Bakal Digelar 1-6 Agustus 2022, Angkat Tema 'Solo Seni Rupa Kehidupan'
Sanggar seni diberikan tempat untuk menampilkan karya-karya seni agar dapat dinikmati masyarakat. Namun karena hanya melibatkan pelaku seni di lereng Merapi-Merbabu, banyak pelaku seni di daerah bawah yang protes.
Artikel Terkait
Kandungan Berbahaya, Tiga Produk Kosmetik Madame Gie Dimusnahkan BPOM. Begini Penjelasan Gisel
Siap-siap! Dewa 19 Gelar Konser Live Streaming ‘Pesta Rakyat: 30 Tahun Berkarya’
Bakal Tayang di 8 Negara, Film 'Kabayan Milenial' Versi Layar Lebar Mulai Diproduksi
Disebut-sebut sebagai Orang Ketiga Dalam Rumah Tangga Rizky Billar-Lesti Kejora, Apa Kata Devina Kirana?
Sempat Dibayangi Hujan Angin, Denny Caknan Sukses Menggoyang Wonogiri
Sosok Presiden Jokowi Ada dalam Film ‘Inang’. Apa Maksudnya?