SOLO, suaramerdeka-solo.com - eksotisme Gunung Kemukus ditampilkan dalam sebuah tari. Folklore atau cerita rakyat dari kawasan ritual itu telah diangkat Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS Solo dalam tarian Ikon daerah Sragen.
Ya, PUI Javanologi UNS memang telah mendampingi sejumlah daerah dalam proses penciptaan tari khas atau Ikon daerah.
Kepala PUI Javanologi Prof Sahid Teguh Widodo menuturkan, selama tiga bulan pihaknya mendampingi dari mulai proses ide cerita hingga penciptaan tari khas daerah.
Baca Juga: Sabtu, Gunung Kemukus Gelar Ritual 1 Sura Larab Slambu Pangeran Samudro
“Tim yang kami dampingi tersebut telah menciptakan tari khas daerah berdasarkan folklore (cerita rakyat) yang ada di masing-masing daerah. Tujuannya, mengeksplorasi potensi unggulan daerah dan sarana promosi produk budaya, baik ke dalam negeri maupun luar negeri,” tutur Prof Sahid.
Atas pendampingan tersebut, empat daerah di Jawa Tengah berhasil menampilkan tarian baru yang mampu menjadi ikon wilayah mereka.
Empat wilayah tersebut adalah Kabupaten Grobogan, Magetan, Sragen dan Kota Surakarta.
Baca Juga: Rebranding, Menghapus Mitos Kelam Gunung Kemukus
Pementasan empat tarian ikon wisata daerah tersebut digelar di Pendapa Yasadipura PUI Javanologi UNS.
Peserta dari Kabupaten Grobogan menampilkan Bledug Kuwu, Kabupaten Magetan mempersembahkan tari Tirtayatra Sarangan, Kabupaten Sragen menampilkan tari Eksotika Kemukus dan Kota Surakarta membawakan tari Membelah Kabut.
Pada pergelaran tersebut, hadir Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus dan General Manager PLN UID Jawa Tengah dan Yogyakarta, AB Wahyu Jatmiko.
General Manager PLN UID Jawa Tengah dan Yogyakarta, Wahyu Jatmiko mengatakan, PLN juga hadir untuk mendukung para pelaku seni dan budaya.
Baca Juga: Jadi Tempat Wisata Instagrammable, Tarif Parkir di New Kemukus Dikeluhkan
“Tidak hanya dalam bidang energi dan listrik, malam ini PLN ingin mendukung sisi seni dan budaya. PLN selama ini secara konsisten telah terlibat dalam pendampingan para pelaku seni budaya. Kami harap bisa memberikan kontribusi dalam dunia seni budaya di Indonesia,” terangnya.
Prof Ahmad Yunus mengatakan, acara itu merupakan implementasi dan eksplorasi yang ditopang puncak-puncak budaya daerah, khususnya budaya Jawa.
Artikel Terkait
Ngalap Berkah di Gunung Kemukus, Agar Harapan Tidak Pupus
Sabtu, Gunung Kemukus Gelar Ritual 1 Sura Larab Slambu Pangeran Samudro
Mayat Wanita Terbungkus Plastik: Pelaku Cari Apartemen Minim CCTV, Tapi Akhirnya Terekam CCTV
Liga Champions Salzburg Vs Chelsea: Menunggu Sihir Potter untuk Menuju 16 Besar
Bejat! Cabuli Siswi SD, Guru Beladiri di Bogor Ditangkap Polisi