suaramerdeka-solo.com – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) langsung mengecam operasi militer atau invasi Rusia ke wilayah Ukraina.
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg mengutuk serangan Rusia yang disebutnya sembrono dan tidak beralasan terhadap Ukraina. Menurutnya, tindakan Presiden Vladimir Putin yang memerintahkan operasi militer, membahayakan nyawa warga sipil yang tak terhitung jumlahnya.
‘’Sekali lagi, terlepas dari peringatan berulang kali dan upaya tak kenal lelah kami untuk terlibat dalam diplomasi, Rusia telah memilih jalan agresi terhadap negara yang berdaulat dan merdeka (Ukraina),’’ tandas Stoltenberg dalam pernyataannya melalui twitter.
Baca Juga: Gawat! Vladimir Putin Perintahkan Operasi Militer di Ukraina
Beberapa laporan menyebutkan, suara-suara ledakan telah terdengar di sejumlah lokasi di Ukraina, seperti Kiev, Kramatorsk da Mariupol, termasuk lapangan terbang Vasilkovsky.
Beberapa saat sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer Rusia ke negara tetangganya itu, terutama di wilayah Donbas di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Jens Stoltenberg menyebut, serangan itu sebagai pelanggaran berat hukum internasional, dan ancaman serius bagi keamanan Euro-Atlantik.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina: Situasi Makin Mencekam, Saling Klaim Soal Ledakan Roket
‘’Saya meminta Rusia untuk segera menghentikan aksi militernya dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.’’
Dia menegaskan, sekutu NATO akan bertemu untuk membahas konsekuensi dari tindakan agresif Rusia.
‘’Kami berdiri bersama rakyat Ukraina pada saat yang mengerikan ini. NATO akan melakukan semua yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua Sekutu,’’ tandas Stoltenberg.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Memanas, Perang Atau Tidak Tergantung Putin
Ukraina memang bukan negara anggota NATO. Namun upaya negara itu untuk dekat dengan NATO membuat Rusia meradang, hingga menimbulkan ketegangan-ketegangan yang kemudian berujung pada operasi militer yang diumumkan Putin tersebut.*
Artikel Terkait
Cabut Status Darurat Covid-19, Jepang Mulai Kendorkan Pembatasan
Tolak Dialog Diplomasi Korea Utara dengan AS, Adik Kim Jong Un: Akan Menjerumuskan...
Apa! AS Klaim Ilmuwan China Minta Catatan Awal Asal-Usul Covid-19 Dihapus
WHO Ingatkan, Anggapan Varian Omicorn sebagai Penyakit Ringan Adalah Menyesatkan