Kota Wuhan China Kembali Lockdown! Covid Lagi?

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 09:42 WIB
Wuhan Kembali Lockdown (twitter.com)
Wuhan Kembali Lockdown (twitter.com)

suaramerdeka-solo.com - Kota Wuhan, China merupakan wilayah pertama kali kasus Covid-19 ditemukan pada tahun 2019 lalu.

Setelah 2 tahun lebih kasus Covid merambah di seluruh dunia, kini China kembali menutup sejumlah wilayah karena ditemukan kasus Corona.

Mengutip Reuters dan AFP, meyakini bahwa babi menjadi akar penyebab munculnya kasus covid baru. Penjualan daging babi di beberapa kota terbukti menjadi salah satu smber penyebaran.

Baca Juga: Empat Hal Jadi Kunci Keberhasilan Pengobatan Kanker. Apa Saja?

Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi dibeberapa bagian kota. Ini setelah pihak berwenang mengatakan satu kasus Covid telah dikaitkan dengan rantai pasokan daging babi lokal” tulis The Guardian di media sosial Inggris.

Dilansir dari Reuters, Sabtu 29 Oktober 2022, Wuhan melaporkan terdapat 20 hingga 25 infeksi baru pada pekan ini. Pemerintah setempat pun akhirnya menetapka lockdown lebih dari 800.000 orang hingga akhir pekan.

Baca Juga: Seluruh Polda Diinstruksikan Kumpulkan Sampel Penderita Gagal Ginjal Akut

Selain Wuhan, kota – kota besar lainnya juga menetapkan pembatasa baru seperti Zhenghou, Datong, Xian dan Beijing.

Hal ini berdampak diberbagai sektor seperti sekolah tatap muka dihentikan sementara dan restoran pun ditutup setelah ditemukan 19 kasus baru di pusat China Selatan Guangzhou. Selain itu kasus covid tersebut juga membebani sektor ekonomi.

Baca Juga: Lebih Cepat Menular Varian XBB Mulai Menebar Ancaman di Indonesia. Ini Gejalanya

Di Xining ibukota Qinghai, mengalami kekurangan pangan dan inflasi harga untuk barang – barang penting. “Untuk mengurangi resiko penularan, beberapa toko sayur da buah telah ditutup dan dikarantina,” ujar seorang pejabat pemerintah Xining.

Saat ini China menetapkan strategi “nol Covid”, termask pengujia massal, aturan isolasi yang ketat, dan lockdown lokal untuk menekan penyebaran Covid-19. Adanya kebijaka ini setidaknya dapat mengurangi kematian dibanding negara lain.

Namun disamping itu, kebijakan tersebut bayak ditentang bayak orang karena bisnis – bisnis terus tertekan. (mg) **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jembatan di India ambruk, 132 orang Dikabarkan Tewas

Senin, 31 Oktober 2022 | 13:13 WIB

Kota Wuhan China Kembali Lockdown! Covid Lagi?

Minggu, 30 Oktober 2022 | 09:42 WIB

Pria Bersenjata Bunuh 13 Siswa di Rusia Tengah

Senin, 26 September 2022 | 20:30 WIB

Kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin Hamil?

Senin, 11 Juli 2022 | 17:10 WIB
X