Perang Sarung Marak di Berbagai Daerah. Ini Permintaan Polda Jateng

- Minggu, 26 Maret 2023 | 09:53 WIB
Belasan pemuda yang hendak melakukan aksi perang sarung di perempatan Gading, Pasar Kliwon, pada Sabtu (25/3) pagi hari, diamankan petugas kemudian dibawa ke Polresta Solo untuk dilakukan pembinaan, Sabtu (25/3). (dok)
Belasan pemuda yang hendak melakukan aksi perang sarung di perempatan Gading, Pasar Kliwon, pada Sabtu (25/3) pagi hari, diamankan petugas kemudian dibawa ke Polresta Solo untuk dilakukan pembinaan, Sabtu (25/3). (dok)

SEMARANG, suaramerdeka-solo.com - Baru tiga hari puasa Ramadan, perang sarung terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, hingga menimbulkan keresahan warga.

Di Purworejo, polisi menangkap 13 remaja anggota geng yang mengepung pemukiman warga Desa Brenggong Kecamatan Purworejo, Jumat (24/3/2024).

Belasan sarung yang telah dimodifikasi dengan dibendel dan diisi batu disita polisi berikut sejumlah kendaraan milik para pelaku.

Baca Juga: Jaga Suasana Kondusif Ramadhan, Polda Jateng Tangkap Penjual Mercon dan Perang Sarung

Kejadian serupa terjadi di Kota Solo. Belasan pemuda yang hendak melakukan perang sarung, diamankan Tim Sparta Polresta Solo.

Awalnya belasan pemuda, delapan di antaranya akan melakukan aksi perang sarung di perempatan Gading, Pasar Kliwon, pada Sabtu (25/3) pagi hari.

Peristiwa tersebut dibenarkan Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi. Dia meminta agar anak-anak muda tidak melakukan aksi perang sarung menjelang sahur. Karena membahayakan dan meresahkan warga.

Baca Juga: Fenomena Perang Sarung juga Terjadi di Tegal, Belasan ABG Diamankan

Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan, akan mengambil tindakan tegas dan memproses para pelaku secara pidana.

"Perang sarung kini bukan lagi bentuk kenakalan remaja, tapi ada tendensi yang menjurus pada aksi pidana. Maka akan diambil tindakan tegas dan proses hukum bila ada pelanggaran pidana di dalamnya," tandas Iqbal, Sabtu (25/3/2023).

Tak bisa dimungkiri, beberapa kejadian, lanjutnya, para pelaku aksi perang sarung juga sering membawa senjata tajam dan benda lain yang dapat mencederai orang lain.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Lereng Merapi-Merbabu Picu Longsor di Wilayah Selo

"Maka, kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengawasi pergaulan putra-putri mereka. Arahkan para remaja untuk mengisi Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang positif," imbaunya

Dia juga meminta para tokoh masyarakat dan guru untuk memberikan edukasi pada para remaja bahwa perang sarung adalah aksi berbahaya dan dapat dijerat dengan pasal pidana, apabila sampai melukai bahkan menghilangkan nyawa orang lain.

"Di sisi lain, Polda Jateng dan jajaran akan meningkatkan patroli pada jam-jam rawan seperti menjelang sahur atau setelah sholat Subuh.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X