Dimakan Rayap, Kayu-kayu Bangunan Utama Masjid Agung Surakarta Rusak

- Jumat, 5 November 2021 | 05:24 WIB
MENGECAT GAPURA: Pekerja mengecat gapura Masjid Agung Surakarta.  (SMSolo/Yusuf Gunawan)
MENGECAT GAPURA: Pekerja mengecat gapura Masjid Agung Surakarta. (SMSolo/Yusuf Gunawan)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Kendati dari luar nampak kokoh, sejumlah bagian bangunan Masjid Agung Surakarta ternyata sudah rusak.

Salah satu titik kerusakan Masjid Agung Surakarta tersebut terdapat di bagian kayu-kayu bangunan Utama.

Hal itu diketahui usai Takmir Masjid Agung Surakarta beraudiensi dengan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Sapi Kurban Hibah Presiden Jokowi Bakal Tiba di Masjid Agung dan Al-Wustho Solo, Sore Ini

“Dari sisi fisik, kelihatannya tidak ada masalah. Tapi di dalamnya memang seperti itu, dimakan rayap,” ungkap Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta, KH Muhtarom.

Ia memaparkan, kerusakan Masjid Agung Surakarta tersebut telah diketahui usai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng menyelesaikan kajian kelayakan bangunan dua tahun lalu.

Kajian itu menyimpulkan bahwa kerusakan bangunan cagar budaya tersebut membutuhkan penanganan menyeluruh.

Baca Juga: Gerbang Masuk Masjid Agung Surakarta Ditutup, Peserta Shalat Idul Adha Hanya Santri dan Kalangan Internal

“Sebab pascaperbaikan tiang Utama masjid dua tahun lalu, ada indikasi kalau kerusakannya melebar. Akhirnya kami bekerja sama dengan BPCB untuk melakukan kajian konservasi bangunan Utama secara menyeluruh.”

Dalam audiensi tersebut, imbuh Muhtarom, pengurus Masjid Agung Surakarta juga menyampaikan wacana penataan kawasan kepada Pemkot.

“Kami ingin kawasan masjid juga ikut ditata agar makin tampak dari luar dan kian mudah diakses. Termasuk pula penataan jaringan listrik pada bangunan Utama masjid,” urai Muhtarom.

Baca Juga: Banjir, Sejumlah Rumah di Desa Repaking, Boyolali Terendam

Sementara itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meyakinkan kesiapan Pemkot untuk mengakomodasi rencana revitalisasi berdasarkan kajian yang dipaparkan pengurus.

Meski demikian, Pemkot membutuhkan waktu untuk mendalami permasalahan ini.

“Kajiannya kami bawa dulu. Tapi kalau (perbaikan) pakai APBD, tentu butuh biaya yang sangat besar karena pembangunannya tidak bisa parsial. Nanti kami carikan solusi dan menjadikan ini salah satu prioritas,” terang Wali Kota.*

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X