KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) dan Critical Care Unit (CCU) RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten diresmikan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin secara daring, Senin (20/12/2021).
Menkes mengucapkan selamat ulang tahun kepada RSST dan berpesan agar penambangan fasilitas bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Acara offline berlangsung di RSST dengan dihadiri Direktur Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Prof dokter Abdul Kadir dan sejumlah pejabat terkait.
Baca Juga: Wisuda 540 Santri Penghafal Alquran Dibarengi Peluncuran Aplikasi Go Tahfizh
Direktur RSST Dr Endang Widyaswari mengatakan, sebelumnya RSST hanya mempunyai 11 kamar operasi, jumlah itu tak sebanding dengan jumlah penanganan.
Gedung baru lima lantai yang menghabiskan dana Rp 158 miliar lebih itu memakan waktu pembangunan hingga 3 tahun.
Pada 2019 dialokasikan dana Rp 60,6 miliar, tahun 2020 Rp 19,7 miliar dan tahun 2021 Rp 77,775 miliar, serta ada penambahan Rp 3 miliar.
Baca Juga: Dibentuk Paseduluran Merapi Semeru, Atasi Bangkai Ternak di Lumajang
‘’Bertepatan dengan ulang tahun ke-94 RRST, Gedung Bedah Sentral Terpadu dan Critical Care Unit sudah siap beroperasi untuk pelayanan masyarakat,’’ kata Endang Widyaswari.
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Yogya Hardaya, Kepala Dinkes Klaten Cahyono Widodo dan Direktur RS pusat di Jawa Tengah juga sejumlah relasi RSST.
Pembangunan dilakukan bertahap, tahun 2018 dilakukan penyusunan DED dan gambar, tahun 2019 pembangunan struktur 5 lantai, dan lantai 1 untuk UGD sudah operasional sejak 2019 akhir.
Baca Juga: Rame-rame Merusak Honda PCX di RS Cakra Husada, 9 Pelajar di Klaten Diamankan
Lantai 2 yang digunakan untuk NICU dengan 30 tempat tidur selesai tahun 2020. Tahun 2021 dilakukan penyelesaikan lantai 3, 4 dan 5 serta merapikan gedung.
Lantai 3 digunakan untuk penanganan bayi dengan berat lahir rendah dan ICU dengan 20 tempat tidur. Lantai 4 ruang untuk high care unit dan kamar operasi, sedangkan lantai 5 untuk operasi mayor.
‘’Visi kami unggul dalam pelayanan publik. Sesuai arahan Menkes dan Dirjen Menkes, RS vertikal harus berkelas internasional, menjadi pusat riset, dan pengampu RS tak hanya di daerahnya juga di provinsi lain, sehingga siapkan sarana prasarana,’’ ujar Endang Widyaswari.*
Artikel Terkait
Dosen dan Mahasiswa Konsumen Tertinggi Data Statistik
Ratusan Offroader Latihan Bersama di Hutan Kasawan Telawa, Boyolali
Seno Kusumoarjo Diapresiasi Sebagai Tokoh Integritas Boyolali
Kasus Prostitusi Online, Selebgram Ternama dan DJ asal Brasil Jadi Saksi Korban
Jembatan Jonasan Sudah Bisa Dilewati, Arus Lalu Lintas di Jalan Ir Juanda Solo Kembali Normal
Koridor Gatot Subroto-Ngarsapura Bakal Disulap Jadi Malioboro-nya Solo, Gibran: Untuk Wadahi UMKM