Awas, Angka Stunting Nasional Mencapai 400 Ribu Kasus Per Tahun

- Rabu, 29 Desember 2021 | 15:45 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan calon pengantin saat launching aplikasi elsimil di Pendapa Gede, Komplek Pemkab Boyolali. (SMSolo/Joko Murdowo)
Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan calon pengantin saat launching aplikasi elsimil di Pendapa Gede, Komplek Pemkab Boyolali. (SMSolo/Joko Murdowo)

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Pemerintah terus berupaya memerangi angka stunting nasional. Saat ini angka stunting nasional mencapai 400 ribu kasus/ tahun.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nasional Hasto Wardoyo saat launching aplikasi elsimil sebagai program pencegahan stunting di Pendapa Gede, Komplek Pemkab Boyolali, Rabu (29/12).

Launching ini dihadiri langsung Bupati M Said Hidayat dan Wabup Boyolali Wahyu Irawan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan undangan lainnya.

Baca Juga: Terjaring Operasi Yustisi Polres Sukoharjo, Tiga Pemudik yang Belum Vaksin Langsung Divaksin

Sedangkan Menko Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Kesehatan (Menkes) hadir secara daring.

Menurut Hasto Wardoyo, ada 2 juta pernikahan yang tercatat dan terlaporkan. Sedangkan kasus pernikahan dini usia 15-19 tahun sebanyak 20/ 1.000 kasus. Jumlah tersebut diambil dari 68 ribu sampel keluarga.

Padahal, pernikahan dini turut andil menyumbang angka stunting. Ada 400 ribu kasus stunting pertahunnya. Untuk itu, pihaknya menggalakkan program-program pranikah.

Tak hanya penyuluhan, namun, juga pemeriksaan kesehatan lainnya.

Baca Juga: Napi Lapas Otaki Money Laundry Narkoba, Total BB Senilai Rp 4 Miliar

“Seperti usia, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan hemoglobin,” katanya.

Hasto menilai perlu ada intervensi bagi calon pengantin yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Sebab potensi gangguan kehamilan seperti anak stanting hingga angka kematian ibu menjadi besar.

Baik bagi kehamilan perempuan usia di bawah 19 maupun kehamilan usia di atas 35 tahun.

Baca Juga: Ingat! Alun- alun Ditutup dan Lampu Dimatikan saat Malam Tahun Baru

“Sehingga perlu adanya pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum pernikahan.”

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menambahkan, untuk menekan angka pernikahan dini dan stunting dilakukan dengan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X