"Tapi itu bukan karena klitih, lalu kami pasang baliho. Itu untuk mempromosikan Solo dan promosinya memang dilakukan sampai luar kota. Juga lewat sosmed," tandasnya, Senin (3/1/2022).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Aryo Widyandoko mengungkapkan, baliho itu sudah dipasang Oktober 2021.
"Itu dipasang sebelum Yogyakarta ramai soal klitih dan penerapan PPKM Level 3. Tapi kemudian PPKM itu dibatalkan," jelasnya.
Aryo membenarkan jika baliho itu adalah strategi Pemkot dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke Solo.
Baca Juga: Juara Liga 2, Persis Solo Dijamu Gibran
Kata "aman" dalam baliho tersebut merujuk kepada tren landainya kasus harian Covid-19 yang relatif terkendali di Solo dalam beberapa bulan terakhir.
"Seharusnya baliho itu cuma dipasang 2 minggu. Mungkin karena belum ada baliho pengganti, jadi baliho itu tetap terpasang di sana," kata dia.*
Artikel Terkait
Jembatan Merah Girpasang Selesai Dibangun, Hanya 2 Menit Seberangi Jurang Sedalam 150 Meter
Solo Terima Lawatan KONI Gunungkidul, Atlet Enam Cabang Olahraga Bakal Bertarung
Melaju ke Semifinal Piala Suratin U17, Persiharjo U17 Dilepas Bupati Sukoharjo
Sadis! Dua Sejoli Korban Tabrak Lari di Nagreg Dilempar dari Atas Jembatan
Kasus Tewasnya Mahasiswa Diklatsar UNS, Dua Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan
Bentrokan Antar-Suporter di Pemalang, Satu Tewas, Empat Ditetapkan Tersangka