Gondol Uang Ro 2,4 Miliar Oknum PNS di Purbalingga Diburu Polisi. Diduga Terlibat Bisnis Minyak Goreng Murah

- Sabtu, 5 Maret 2022 | 21:45 WIB
Oknum PNS di Pemkab Purbalingga diduga terlibat penipuan bisnis minyak goreng murah. (Dok. Pikiran Rakyat)
Oknum PNS di Pemkab Purbalingga diduga terlibat penipuan bisnis minyak goreng murah. (Dok. Pikiran Rakyat)

BANJARNEGARA, suaramerdeka-banyumas.com – FY, seorang oknum PNS di lingkungan Pemkab Banjarnegara diduga terlibat kasus penipuan minyak goreng murah.

Oknum PNS tersebut menggondol uang Rp 2,4 miliar dari pemesan minyak goreng murah yang ditawarkannya.

Kasatreskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan, pihaknya menerima pengaduan oknum PNS pada Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara.

Baca Juga: Mandi di Embung, Dua Santri di Sragen Tewas Tenggelam

Oknum itu dilaporkan telah menipu belasan warga dengan menawarkan minyak goreng murah.

"Pada awalnya FY menawarkan minyak goreng kemasan dengan harga murah kepada rekan satu kantor. Pesan pertama 15 dus, lancar. Lalu FY menawarkan pada korban lainnya yang tertarik membeli minyak goreng tersebut,” katanya dilansir dari suaramerdeka-banyumas.com.

Namun, memasuki bulan Januari 2022, minyak goreng yang dipesan tidak datang juga. Malahan, terduga pelaku tidak pernah masuk kantor dan sudah mendapatkan surat peringatan (SP) ketiga dari pimpinannya.

Baca Juga: Heboh di Pasar Kleco, Seorang Nenek Tertangkap Tangan Mencuri Tahu di Kios

Total ada 17 korban dan yang melaporkan 1 orang, 16 orang lainnya diperiksa sebagai saksi dengan total kerugian Rp 2,45 miliar.

Atas laporna itu, sata ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Hanya saja, saat ini onknum itu bersama suaminya sudah melarikan diri.

Salah satu korban, Arif mengatakan, dia mulai memesan minyak goreng pada FY yang juga rekan kerjanya mulai akhir November untuk keperluan pribadi. Harga yang ditawarkan saat itu jauh lebih murah dibandingkan di pasaran.

Baca Juga: Ambulans Pembawa Jenazah Mantan Anggota DPRD Pati, Tabrakan dengan Truk Tangki. Satu Meninggal

“Di pasaran untuk kemasan 2 liter sudah di atas Rp 35 ribu, tapi dia menawarkan harga Rp 25 ribu per botol. Jadi, kalau dijual lagi masih untung banyak,” katanya.

Arif menuturkan, terakhir kali minyak dikirimkan pada 8 Januari namun untuk pesanan selanjutnya tidak pernah dikirim hingga akhir Januari.

Padahal, dia sudah mentransfer uang sebesar Rp 30 juta. “Saya sudah coba telepon, tapi sudah tidak aktif,” ujarnya. **

sumber; suaramerdeka-banyumas.com

Editor: Heru Susilo

Artikel Terkait

Terkini

X