SEMARANG, suaramerdeka-solo.com - Banjir rob atau naiknya ketinggian air laut terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Emas di Kawasan Semarang dan sekitarnya, Senin (23/5) siang hingga kini masih berlangsung.
Akibatnya aktivitas karyawan di sejumlah perusahaan di sekitar pelabuhan terpaksa dihentikan. Bahkan seluruh karyawan PT Lamicitra yang terletak di Jalan Coaster Pelabuhan Tanjung Emas dievakuasi
"Evakuasi dilakukan menggunakan 2 unit perahu karet dan sejumlah rompi pelampung dilakukan secara sinergi dari petugas Polrestabes Semarang, Polair, BPBD, dan stakeholder terkait," Direktur Polair Polda Jateng Kombes Pol Hariadi saat dikonfirmasi, Senin malam.
Baca Juga: Mensesneg Pratikno dan Panglima TNI Andika Perkasa Jadi Saksi Pernikahan Adik Jokowi dan Ketua MK
Dalam proses evakuasi di kawasan berikat PT Lamicitra, terdapat pekerja wanita yang lemas.
Selanjutnya oleh petugas, pekerja yang lemas itu dibawa ke dermaga Nusantara dan dinaikkan kapal patroli Polair dengan nomor lambung KP IX 2010 untuk selanjutnya dibawa ke dermaga KPTE guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy menambahkan banjir rob tidak hanya terjadi di Kawasan Pelabuhan, namun kejadian serupa melanda di Pekalongan dan Demak.
Baca Juga: Pengelola Parkir Pusat Perbelanjaan di Solo Dihajar 3 Pemuda. Begini Ceritanya
"Banjir Rob juga dialami oleh Pekalongan dan Demak, saat ini prioritas utama petugas adalah evakuasi masyarakat yang terdampak akibat peristiwa alam tersebut," jelas Iqbal.
Berdasar informasi yang dihimpun, banjir rob yang melanda kawasan pelabuhan terjadi Senin sekitar pukul 14.10 WIB.
Artikel Terkait
Jabatan Anies Segera Berakhir, Istana Belum Terima Usulan Pj Gubernur DKI
Pengumuman! Seluruh Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup Dua Minggu
Jalin Kerjasama, The Alana Hotel dan Suara Merdeka Sepakat Saling Support
Datangi Bank dan Minta Uang Rp30 Juta, Seorang pria di Majalengka Ancam akan Meledakkan Bom