Kopda Muslimin Curhat pada Pembunuh Bayaran Karena Tidak Tahan Dikekang Istrinya

- Rabu, 27 Juli 2022 | 16:16 WIB
Kelima pelaku kasus penembakan istri TNI di Semarang di hadirkan ke hadapan para awak media di Mapolres Semarang Senin (25/7) (Foto : TNIAD)
Kelima pelaku kasus penembakan istri TNI di Semarang di hadirkan ke hadapan para awak media di Mapolres Semarang Senin (25/7) (Foto : TNIAD)

SEMARANG, suaramerdeka-solo.com - Kasus penembakan RW, istri Kopda Muslimin (M) yang ternyata adalah percobaan pembunuhan ternyata berawal dari curhatan.

Kopda Muslimin awalnya curhat pada komplotan pembunuh bayaran yang kemudian disewanya untuk menghabisi istrinya.

"Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya," kata AS alias Gondrong, salah seorang tersangka penembakan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/7).

Baca Juga: Ternyata Kopda M Pernah Berkali-kali Berencana Lenyapkan Istrinya. Mulai dari Racun Hingga santet

Menurut dia, Muslimin meminta agar istrinya dihabisi. Setelah itu Gondrong memberikan saran agar istrinya diracun. Yakni dengan bunga kecubung sebagai bentuk memberi pelajaran.

Kopda M saat itu juga minta agar mencarikan senjata api. Adapun upah yang diberikan Kopda Muslimin kepada mereka sebesar Rp120 juta.

Baca Juga: Kompor Menyala, Ditinggal Nonton Bola, Rumah Minem Diamuk Api

"Dijanjikan Rp200 juta ditambah sebuah mobil kalau berhasil (membunuh korban)," katanya.

Sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan untuk menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang pada 18 Juli 2022.

Keempat pelaku tersebut masing-masing S.alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan. **

sumber: ANTARA

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X