KLATEN, suaramerdeka-colo.com – Menghadapi Musim Tanam 1 (MT 1) 2023, PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok 124.853 ton pupuk bersubsidi untuk Jawa Tengah dan DIY.
Stok yang tersedia di gudang Jawa Tengah dan DIY, terdiri atas pupuk urea sebanyak 74.929 ton dan pupuk NPK sebanyak 49.924 ton.
SVP PSO Pupuk Indonesia Wilayah Barat, Agus Susanto didampingi AVP Program dan Komunikasi PSO Wilayah Barat Drikarsa, AE Wilayah Klaten Purwanto serta beberapa staf meninjau gudang pupuk Ceper, Klaten, Kamis (9/2/2023).
Baca Juga: Wonogiri Dapat Alokasi Pupuk Bersubsidi 30.000 Ton Urea dan 21.000 Ton NPK
‘’Saya ke Klaten untuk memantau kesiapan Pupuk Indonesia menyediakan stok untuk memenuhi kebutuhan petani musim tanam Oktober-Maret, ini sudah masuk Februari MT 1 2023,’’ ujar Agus Susanto.
Menurutnya, stok yang tersedia 201 persen dari kebutuhan minimal yang harus disiapkan Pupuk Indonesia, yakni urea minimal 39.000 ton dan NPK 22.700 ton.
Stok sudah tersedia di 63 gudang yang tersebar di Jateng DIY. Stok yang tersedia di gudang minimal untuk kebutuhan 2 minggu, dari rencana alokasi di setiap daerah. Distribusinya diawasi AE di tiap daerah.
Baca Juga: Langkah Kreatif Babinsa Klego, Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Cair
Distribusi sekarang sudah bersistem digitalisasi, penebusan dengan web commerce. Dalam pelayanan gudang, ada aplikasi gudang tercatat laporan harian pendistribusian pupuk secara digital.
‘’Tahun 2023, mekanisme pakai e-alokasi, bukan RDKK. Alokasi ditetapkan dalam e-alokasi, kemudian Pupuk Indonesia menyiapkan kebutuhan by name by address, penebusan pakai Kartu Tani,’’ ujar Agus Susanto.
Saat ini, harga pupuk urea bersubsidi Rp 2.250/kg, sedangkan NPK Rp 2.300/kg. Sesuai Permentan No 10 Tahun 2022, hanya sembilan komoditas yang berhak mendapat pupuk bersubsidi.
Baca Juga: Zeolit Bisa Benahi Tanah dan Hemat Pupuk. Bagaimana Caranya?
‘’Pupuk bersubsidi hanya untuk petani padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, tebu, kopi dan kakao. Di luar 9 komoditas itu, tidak mendapat subsidi,’’ ujar Agus Susanto.
Menurutnya tak ada kelangkaan pupuk di Jateng DIY, karena stok sangat aman. Kemungkinan yang mengeluh tidak mendapat pupuk bersubsidi adalah petani di luar 9 komoditas itu, atau yang tak mempunyai kartu tani.**
Artikel Terkait
Tirakatan HPN di Solo: Pers Harus Independen, Bertanggung Jawab dan Ikut Menjaga Kerukunan NKRI
Hantam Truk Gandeng di Jalan Tol Semarang - Solo, Tronton Terbakar
Polresta Solo Sita Ganja 1 Kg dari Mantan Napi, Padahal Belum Lama Keluar dari Rutan
Ribuan Barang Bukti Kejahatan Dimusnahkan di Halaman Kejari Boyolali
Dihajar Hujan Beberapa Hari, Talud dan Pagar TK ABA Sidorejo Lereng Merapi Longsor
HUT Ke-73, Keluarga Besar Suara Merdeka Ziarah ke Makam Hetami