Sadis! Suami Mengaku Puas Menghabisi Istri Sirinya dengan 19 Luka Tusukan

JAKARTA, suaramerdeka-solo.com – Seorang pria berinisial S (60) tegas menghabisi istri sirinya yang berinisial F (38) dengan cara yang sangat sadis.

Wanita itu ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah penginapan di kawasan Pinang Ranti Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kapolsek Makasar, Kompol Zaini Abdillah Zainuri menginformasikan, korban ditemukan tewas dengan 19 luka tusukan di tubuhnya.

Baca Juga: Sempat Terhalang Kabut, Kapolda Jambi dan Rombongan Dievakuasi dari Hutan Kerinci

Dalam waktu tak lama, polisi mengidentifikasi pelaku dan menangkap S (60) yang diketahui merupakan suami siri korban.

Polisi pun langsung melakukan olah TKP serta mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi. Kini, polisi masih mendalami kasus pembunuhan keji yang dilakukan pelaku kepada istri sirinya.

"Dari olah TKP, ditemukan bukti-bukti kekerasan. Terdapat 19 luka akibat senjata tajam di tubuh korban," kata Zaini Abdillah Zainuri seperti dilansir PMJ News, Selasa (21/2/2023).

Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Taksi Online, Polisi Hadirkan Oknum Densus 88

Kanit Reskrim Polsek Makasar, Mohamad Zen mengungkapkan, pelaku tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan telah menghabisi nyawa istri sirinya.

Bahkan polisi dibuat heran karena S mengaku puas telah menghabisi nyawa korban. Mungkinkah pelaku seorang psikopat? Polisi belum bisa menyimpulkan.

"Pelaku kok kayak nggak nyesel. Puas, selalu begitu pengakuannya. 'Nggak nyesel puas saya' katanya, karena sakit hati saya sudah plong katanya,’’ ujar Mohamad Zen.

Baca Juga: Fakta Kekejaman Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo Terekam dalam Pra Rekontruksi

Menurutnya, pelaku telah merencanakan pembunuhan itu sekitar seminggu sebelumnya. Hal itu terbukti karena S membawa senjata tajam saat bertemu korban.

"Sudah direncanakan seminggu sebelumnya. Dia bawa sajam untuk membunuh korban. Saya belum bisa menyimpulkan, apakah dia psikopat atau pembunuh berdarah dingin," ujar Mohamad Zen.**