Gara-gara Kotoran Sapi, Warga Slogohimo Tak Lagi Beli Elpiji

- Kamis, 25 Mei 2023 | 19:59 WIB
Ketua Jurusan Dharmaduta STABN Raden Wijaya Wonogiri Manggala Wiriya Tantra melihat kompor berbahan bakar biogas milik Triyono warga Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, baru-baru ini. (SM/Khalid Yogi)
Ketua Jurusan Dharmaduta STABN Raden Wijaya Wonogiri Manggala Wiriya Tantra melihat kompor berbahan bakar biogas milik Triyono warga Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, baru-baru ini. (SM/Khalid Yogi)


WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Institut Nagarjuna dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya bekerja sama mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas.

Program itu digelar dalam rangka membangun kemandirian energi terbarukan.

Ketua Jurusan Dharmaduta STABN Raden Wijaya Manggala Wiriya Tantra mengatakan, program itu dilaksanakan di Lingkungan Kandangan RT3 RW2 Kelurahan Karang, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri sejak 2021 lalu.

Baca Juga: Seribuan Orang Hadiri Peringatan 1.122 Tahun Prasasti Sarungga Lereng Merbabu Boyolali

Penerima program biogas yakni Triyono (52) yang juga bekerja sebagai guru SDN 2 Karang.

Program tersebut merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat dan merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program biogas itu untuk membantu masyarakat sekaligus mengurangi emisi.

"Pengolahan limbah kotoran sapi ini dapat menghasilkan energi bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu mengurangi emisi yang berdampak pada pemanasan global. Dobel manfaat" katanya, baru-baru ini.

Baca Juga: Mayat Mrs X Mengambang di Bengawan Solo, Polisi Pastikan Tidak Ada Tanda Penganiayaan

Manggala selaku pelaksana program biogas itu berharap mendapatkan alat inovasi teknologi yang bisa memindahkan biogas ke tabung elpiji. Dengan demikian, biogas diharapkan bisa didistribusikan lebih luas.

"Tentu saja kami berharap ke depan mendapatkan alat yang bisa memindahkan biogas ke tabung gas, sehingga manfaatnya lebih luas ke masyarakat," harapnya.

Baca Juga: 30 Mustahik Karanganyar Menerima Bantuan Program ZChicken dari Baznas RI

Sementara itu, Triyono selaku penerima program mengaku tidak pernah lagi membeli gas elpiji sejak mendapatkan program biogas.

"Sejak mendapatkan program biogas ini, saya sama sekali tidak pernah membeli elpiji lagi. Semua kebutuhan rumah tangga sudah tercukupi. Bahkan gasnya berlebih," katanya.

Triyono juga mengaku biogas yang dimanfaatkan aman, ramah lingkungan dan tidak menimbulkan bau.

"Biogas ini aman dan sangat ramah lingkungan. Apinya biru dan tidak bau," ujarnya. ** 

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X