Antisipasi Lost Generation Petani, PKS Dirikan Sekolah Tani Ternak Nelayan di Karanganyar

Karanganyar, suaramerdeka-solo.com - Regenerasi petani-peternak-nelayan yang lambat di Indonesia, karena tidak banyak anak muda yang tertarik untuk menggelutinya, menjadi perhatian Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai tersebut mendirikan Sekolah Tani Ternak nelayan (STTN), dengan tujuan menciptakan ribuan petani-peternak-nelayan muda di Indonesia, melalui program edukasi yang diberikan.

Secara resmi, launching STTN dilakukan di Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Selasa (28/12).

Baca Juga: Akhirnya, Presiden Jokowi Meresmikan Waduk Pidekso Wonogiri

STTN di Dusun Tagung juga menjadi sekolah pertama di Indonesia, yang nantinya akan menjadi role model dalam kegiatan edukasi tentang pertanian, peternakan dan nelayan.

Ketua Bidang Tani nelayan (BTN) DPP PKS Riyono menjelaskan, pendirian STTN dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lost generation.

"Sebagai negara agraris dan maritim, kami berharap petani, peternak dan nelayan bisa menjadi aktor utama dalam pembangunan nasional," katanya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19 , Polres Sukoharjo Gencarkan Operasi Yustisi Terhadap Pemudik

Dalam kegiatannya nanti, siswa STTN akan mendapat materi dan praktik dari para praktisi pertanian, peternakan dan nelayan yang tergabung dalam BTN PKS, juga dari akademisi.

"Siswanya terbuka untuk umum, tidak harus kader PKS. Setiap dua pekan akan dilakukan pembelajaran offline. Sementara untuk teori sebagian disampaikan secara online," tuturnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, sasaran utama dari program STTN adalah petani milenial.

"Agar generasi muda tertarik kembali di bidang pertanian, peternakan dan nelayan. Agar tidak terjadi lost generation. Sebab, rata-rata usia petani saat ini sudah di atas 50 tahun," katanya.

Baca Juga: Lukisan Semar Ini Bakal Dilelang. Dilukis dengan Langes Hitam

Dari data yang ada, saat ini hanya ada 2,7 juta petani yang dari kalangan muda. Sementara yang 33 juta lainnya, adalah generasi tua.

"Kami berharap, launching STTN ini tidak berhenti di seremoninya saja. Tapi menjadi tonggak majunya pertanian, peternakan dan nelayan Indonesia ke depan, melalui peran anak-anak muda yang lebih teredukasi," ujarnya.