YOGYAKARTA, suaramerdeka-solo.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro direalisasikan secepatnya.
"PKL minta relokasi ditunda, aku minta (relokasi) cepat," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa dikutip dari ANTARA.
Raja Keraton Yogyakarta itu mengaku telah bersabar menunggu selama 18 tahun lamanya untuk memindahkan PKL Malioboro ke lokasi yang baru.
Baca Juga: Wow... FK UNS Tiga Kali Berturut-Turut Raih Akreditasi Peringkat A LAM-PTKes
Oleh sebab itu, menurut Sultan, permintaan PKL agar proses relokasi ditunda tidak bisa dipenuhi.
"Enggak-enggak aku 'wis nunggu' (sudah menunggu) 18 tahun," ucap Ngarsa Dalem.
Menurut Sultan, lokasi yang selama ini ditempati para PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro merupakan milik pemerintah serta pemilik toko.
"Bukan fasilitas kaki lima," ujar dia.
Baca Juga: Ada 19 Kasus Positif Aktif di Klaten, Dua Sumber Info Corona Beda Data
Sebanyak 1.700 PKL yang membuka lapak di sisi barat dan sisi timur Malioboro bakal direlokasi ke dua lokasi yang telah disiapkan.
Lokasi pertama yakni di Gedung Bioskop Indra, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta dan lokasi kedua menempati bekas Kantor Gedung Dinas Pariwisata DIY.
Artikel Terkait
Akan Direlokasi, PKL Malioboro Minta Penundaan 1-3 Tahun, Wawali: Tidak Ada Penundaan
Parkir di Sekitar Malioboro 2,5 Jam Bayar Rp 350 Ribu?
Kasus Parkir 'Nuthuk' Rp 350 Ribu di Sekitar Malioboro, Berbuntut Panjang