Situasi Wadas Kondusif, Pengukuran Lahan Disebutkan Berlangsung Sesuai Jadwal

PURWOREJO, suaramerdeka.solo-com - Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mewakili Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut situasi Desa Wadas, Purworejo, kondusif, Kamis (10/2/2022).

Menurutnya, situasi aman dan kondusif ditandai proses pengukuran lahan di Desa Wadas yang dilakukan petugas BPN berjalan sesuai jadwal.

Dia mengungkapkan, aktivitas warga berjalan normal dan tidak tergambar situasi mencekam seperti yang digaungkan di sejumlah akun media sosial.

Baca Juga: Warga Pro Quarry di Wadas Delapan Bulan tak Lihat Lahan karena Dijaga Warga Kontra

Terkait progres situasi Wadas, Iqbal kepada pers di Purworejo menegaskan, situasi berjalan normal.

Keberadaan petugas tetap di-standby-kan untuk mendampingi tim BPN Purworejo mengukur lahan warga.

"Dari ratusan bidang, saat ini tinggal 50 bidang yang belum diukur. Sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan. Melihat progres nya, hari ini selesai," ungkap Kabid Humas.

Baca Juga: Pengukuran Tanah di Wadas Tetap Dilanjutkan. Mahfud: Tidak Ada Letusan Senjata

Selain melakukan pendampingan pengukuran lahan, lanjutnya, polisi juga melakukan aksi sosial dengan membagikan ratusan paket sembako pada warga.

Perkembangan situasi Wadas yang kondusif juga disampaikan Kades Wadas, Fachri. Menurutnya, aktivitas warga berjalan normal, sejumlah warga dibantu petugas turut mendampingi tim BPN melakukan pengukuran.

"Aktivitas bertani masyarakat berjalan normal. Anak-anak juga bersekolah seperti biasa," ungkap Fachri, saat mendampingi warga yang tanahnya diukur petugas BPN.

Baca Juga: Ganjar: Yang Diukur di Wadas Hanya Lahan Milik Warga yang Setuju

Dirinya menampik informasi yang beredar bahwa situasi di desa Wadas dikabarkan mencekam sejak kedatangan petugas yang mengukur lahan milik warganya.

Disebutkan, hingga saat ini interaksi warga masyarakat di desa Wadas baik yang sepakat tanahnya diukur dengan warga yang kontra, juga berjalan baik.

"Tidak ada gesekan antarwarga yang sepakat dan yang kontra, semua saling menghargai hak dan pendapat masing-masing," tutur Fachri.