JEMBER, suaramerdeka-solo.com - Pantai Payangan Jember yang memiliki ombak cukup tinggi, bukan kali pertama menelan korban jiwa.
Bahkan, ombak Pantai Payangan Jember pernah sampai ke pemukiman warga sekitar.
Baru-baru ini diketahui bahwa Pantai Payangan Jember lagi-lagi menelan korban akibat hantaman ombaknya. Tercatat ada 11 korban jiwa saat ritual di sana. Kejadian itu bukan kali pertama terjadi.
Berikut fakta-fakta di Pantai Payangan Jember.
Baca Juga: 11 Orang Tewas Dalam Ritual di Pantai Payangan Jember
1. 4 Mei 2019.
Diketahui korban bernama Sukron (19) warga Kabupaten Pasuruan yang singgah di Pantai Payangan Jember untuk berlibur.
Awalnya korban hanya mandi di bibir pantai, namun lama kelamaan tubuhnya terseret arus hingga tidak sadar tubuhnya sudah kebawa menuju tengah laut.
Korban sempat berusaha ditolong oleh temannya, namun karena ombak yang semakin terjang, temannya tidak mampu menarik tubuh korban ke tepi pantai. Alhasil korban tidak selamat dan temannya tetap selamat.
Baca Juga: Polisi Selidiki Ritual Maut di Pantai Payangan yang Tewaskan 11 Orang
Korban ditemukan 2 hari kemudian (6 Mei 2019) dalam kondisi mengapung pada 200 meter ke arah selatan dari tempat kejadian semula.
Artikel Terkait
Petisi Tolak Permenaker Soal JHT Ditandatangani 218 Ribu Orang Lebih
Tim Gabungan Polda Sumut Bongkar Makam Korban Tewas Penganiayaan di Kerangkeng Bupati Langkat Nonaktif
Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite Naik Harga. Ini Daftar Harganya
Kemnaker: JHT Merupakan Program Pelindungan Sosial Jangka Panjang