Puluhan Dokter dan Nakes di RSUP Hasan Sadikin Bandung Terpapar Covid. Pelayanan Masih Terkendali

- Selasa, 15 Februari 2022 | 21:50 WIB
RS Hasan Sadikin. (Ayobandung.com/Nur Khansa Ranawati)
RS Hasan Sadikin. (Ayobandung.com/Nur Khansa Ranawati)

BANDUNG, suaramerdeka-solo.com - RSUP dr Hasan Sadikin atau RSHS Bandung Jawa Barat melaporkan puluhan dokter, puluhan perawat dan belasan tenaga penunjang terpapar Covid-19.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr. Yana Akhmad Supriatna mengatakan, pihaknya telah melakukan skrining terhadap ratusan dokter dan perawat dan tenaga penunjang RSHS sejak akhir Januari dan terus berjalan hingga saat ini.

"Untuk nakes, sama seperti dulu lonjakan tahun lalu, saat ini ada nakes-nakes kami yang telah terkena oleh virus corona kami berusaha lakukan swab skirining dan tracing sejak akhir Januari," ucap dr. Yana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa (15/2).

Baca Juga: 9 Bayi dari Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Dititipkan Pemprov

"Hingga saat ini dari 523 dokter ada 77 dokter positif. Dari 440 perawat ada 57 perawat positif dan dari 47 tenaga penunjang, 18 positif," ujar dia.

Meski dengan kondisi tersebut, kata dia, pihaknya belum akan melakukan rekrutmen tenaga kesehatan. Menurut dia, pelayanan Covid-19 masih berjalan dan terkendali.

"Terkait dengan tenaga kesehatan Covid-19 kebanyakan OTG dan gejala ringanya kemudian dengan isoman cukup, tetapi pelayanan tetap berjalan nakes kami melakukan relokasi dan pergerseran internal. Kami belum melakukan perekrutan," ucapnya.

Baca Juga: Tanah Bergerak, Puluhan Rumah dan Fasilitas Umum di Brebes Rusak

Namun jika terjadi lonjakan nakes terpapar makan pihaknya akan melakukan perekrutan dengan berkoordinasi dengan kemenkes dan internal RSHS.

Sementara itu, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang dirawat RSHS ada 67 pasien. Dari jumlah tersebut 35 pasien terkonfirmasi dan 32 pasien masih suspek masih nunggu hasil swab PCR.

"Untuk memastikan Omicron ya harus ada lanjutan dan kami sudah ada pemeriksaan internal dan hasilnya itu dari 13 pasien terkofirmasi Omicron probabel swab reagen sgtf pcr itu 4 lansia dan 9 dewasa," ucap dia.

Baca Juga: Bupati Wonogiri Bawa Kasus Skandal Seks Siswi SMP dan Tujuh ABG Pria ke Ranah Hukum

Sementara itu untuk kasus kematian, lanjut Yana, saat ini terbilang rendah.

"Beda Delta dan Omicorn, Delta penularan cukup cepat dan angka kesakitan dan kematian tinggi. Omicron tinggi di masyarakat dan tingkat perawatan meningkat dan kesakitan rendah, " ujarnya.

Menurut dia, pada Januari dua orang meninggal, dan Februari dan orang juga. Salah satunya pasien probable omicron.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X