Sebut Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing, TangkapYaqut Menggema di Twitter

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Menteri Agama Yaqut Cholili Qoumas dihujat gegara statmentnya soal pengeras suara di masjid atau toa dengan perumpamaan gonggongan anjing.

Video potongan statmen Menag dalam sebuah wawancara beredar luas di media sosial. Atas hal itu, warganet mengkritik dan menghujat Menag.

Berikut potongan audio visual Menag:

"Rumah ibadah saudara muslim kita bunyikan toa sehari lima kali dengan kenceng secara bersamaam itu rasanya bagaimana? Yang paling sederhana lagi, tetangga kita ini kalau kita hidup dalam satu komplek misalnya, kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita terganggu tidak?" kata Yaqut.

Baca Juga: Tiga Kali Menikah tak Kunjung Punya Momongan, Wanita di Sukabumi Culik Bayi Saudaranya

"Artinya apa bahwa suara suara ini apapun suara itu ya, ini harus kita atur supaya tidak terjadi gangguan. Ya speaker di musala masjid dipakai, silahkan dipakai tetapi tolong diatur agar tidak ada yang merasa terganggu, agar niat menggunakan toa menggunakan spekaer sebagai sarana sebagai wasilah syiar tetap bisa dilaksanakan. Tanpa harus menggangu mereka yang mungkin tidak sama dengan keyakinan kita, berbeda keyakinan itu saja intinya," imbuh Menag.

Bahkan, atas statmen tersebut di linimasa twitter #TangkapYaqut trending.

Baca Juga: Menag Terbitkan Aturan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid. Berikut Aturan Lengkapnya

Tidak hanya itu, Kongres Pemuda Indonesia menyatakan akan melaporkan Menag ke polisi, Kamis (24/2) sekitar pukul 15.00 WIB.

Hal itu dibenarkan oleh KRMT Roy Suryo. Dalam akun twitternya Roy Suryo membenarkan akan melaporkan Menag.

Baca Juga: Pengeroyok Haris Pertama Ditangkap, Masing-masing Dibayar Rp1 juta

"Saya dikonfirmasi banyak pihak apakah benar press release dari KPI ini? Jawabannya Iya," ujar Roy Suryo.

"InsyaAllah siang nanti jam 15.00 WIB kami akan membuat LP di Polda Metrojaya thdp Sdr YCQ dgn BUkti2 rekaman audio visual statmennya&pemberitaan media. AMBYAR!" cuit Roy Suryo. **