1.600 Wisatawan Mancanegara datang ke Bali. Wisatawan asal Rusia Mendominasi

- Selasa, 1 Maret 2022 | 11:05 WIB
Ilustrasi wisata Bali. Foto: Istimewa
Ilustrasi wisata Bali. Foto: Istimewa

JAKARTA, suaramerdeka-solo.com - Wisatawan asal Rusia ternyata mendominasi kunjungan ke Bali dibanding dengan negara lainnya.

Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet, Menko Marivest Luhut Binsar Panjdaitan mengungkapkan, bahwa pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) berjalan dengan lancar.

Sejak pembukaan Bali bagi wisman, sudah lebih dari 1.600 wisatawan yang datang ke Bali dan lebih dari 50 persen di antaranya memilih untuk melakukan karantina bubble.

Baca Juga: Jadi Vokalis Dewa19, Ello: Seperti Mimpi Rasanya

"Sebagian besar wisman memilih hotel bubble dengan rata-rata kamar per malamnya mencapai Rp3 juta. Rusia, Australia, Prancis, Amerika, serta Belanda mendominasi wisatawan yang datang ke Bali,” ungkapnya dilansir dari laman Sekretariat Kabinet.

Ia menambahkan, untuk pembukaan tahap berikutnya pemerintah akan menambah hotel karantina bubble menjadi 17 hotel dan hotel karantina umum (di kamar) ditambah 41 hotel.

“Perbaikan lain yang akan dilakukan mencakup pemesanan melalui online travel agent, ketersediaan isolasi, mekanisme penjemputan di bandara dan kemudahan e-visa,” pungkasnya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pelaku Perjalanan Luar Negeri Dikarantina 3 Hari

Sebelumnya, Menko Luhut menjelaskan, Bali dipilih sebagai lokasi uji coba percontohan tidak ada pemberlakuan karantina 3 hari bagi PPLN.

Karena tingkat vaksinasi dosis kedua umum yang sudah tinggi dibandingkan provinsi lainnya. Kebijakan itu rencananya akan berlaku mulai 14 Maret.

Namun dalam masa persiapan menuju tanggal 14 Maret, pemerintah tetap akan terus mengakselerasi dosis kedua untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) serta vaksinasi booster.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Cukur Gundul, Cari Sensasi?

"Jika uji coba di Bali berjalan baik, kami akan perluas kebijakan tanpa karantina di seluruh Indonesia sejak 1 April atau lebih cepat dari 1 April 2022. Namun sekali lagi kebijakan ini akan dilakukan berdasarkan data perkembangan pandemi ke depan,” ujarnya. **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X